Liputan6.com, Jakarta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bekasi bersama pihak BNI mendatangi warung elektronik gotong royong (E-Warong) di Kampung Tegal Gede, Desa Pasir Sari, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang sulit diakses penerima bantuan sosial (bansos).
Para penerima bansos mengaku mengalami kesulitan mencapai E-Warong karena lokasinya yang berada di gang sempit. Akses jalan warung penyedia bahan sembako itu tidak bisa dilalui kendaraan, dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Advertisement
"Kita sudah sidak terkait adanya aduan warga penerima bansos yang resah dengan keberadaan E-Warong yang berada di gang sempit dan sulit akses jalannya," kata Kepala Dinsos Kabupaten Bekasi, Endin, Selasa (21/12/2021).
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak BNI, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), hingga perangkat desa untuk mencarikan solusi atas keluhan warga tersebut.
"Kita sudah rapat, dan dari pihak BNI rencana akan siapkan edisi untuk penambahan E-Warong untuk memudahkan KPM dalam transaksi, hingga nanti tidak ada keluhan dari para penerima bantuan sosial," ujar Endin.
Asep Riyan Kusriyan selaku pihak BNI mengatakan lokasi E-Warong di RT 07 RW 03 sebelumnya dipilih lantaran banyak penerima bansos yang tinggal di sekitar area warung.
"Memang kondisi E-Warong tidak strategis akses saja. Tapi menurut kami sangat strategis dengan letak KPM penerima manfaatnya, dekat di area itu," jelas Rian.
"Logikanya, kalau pun akses bisa mobil, tapi letaknya tidak terjangkau KPM, percuma. Dan tadi pun sudah diwawancara beberapa KPM yang terdekat, tidak mengeluhkan terkait lokasi," paparnya.
Meski demikian, kata dia, masalah ini akan ditindaklanjuti sebagaimana hasil rapat yang sudah dikoordinasikan bersama sejumlah pihak terkait.
"Dari hasil mufakat tadi, akan dilakukan pergantian agen penyalurnya, kami sudah koordinasi dengan pihak-pihak terkait," tegas Rian.
Sudah Tidak Efektif
Sementara Sekretaris Desa Pasir Sari, Ida Farida, menjelaskan keberadaan satu-satunya E-Warong di Desa Pasir Sari tersebut sudah tidak efektif untuk melayani penerima bansos yang jumlahnya mencapai 1.180 orang. Karenanya perlu dilakukan penambahan warung yang lokasinya lebih mudah diakses.
"Sebenarnya keberadaan E-Warong yang saat ini meski berada di gang sempit, namun cukup layak, meski secara aturan tidak diperbolehkan. Tapi dengan banyaknya penerima bansos, rencana akan dibuat tiga E-Warong di setiap dusun," tandasnya.
Advertisement