Duh, Orang Inggris Banyak yang Malas Ganti Seprai

Seberapa rutin Anda mengganti seprai kasur Anda? Jika Anda jarang menggantinya, maka Anda bakal tidur di seprai yang kotor yang bisa memperburuk kesehatan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jan 2013, 07:46 WIB
Seberapa rutin Anda mengganti seprai kasur Anda? Jika Anda jarang menggantinya, maka Anda bakal tidur di seprai yang kotor yang bisa memperburuk kesehatan.

Sebuah survei menunjukkan warga Inggris baru menggantinya setidaknya sebulan sekali. Padahal, Ahli Alergi Inggris memperingatkan, jarang mengganti seprai bisa memicu dan memperburuk asma, rhinitis dan eksim.

Sebuah survei terhadap 2.000 orang menemukan, lebih dari setengah peserta penelitian tidur di seprai kotor. Dan wanita yang disalahkan ketika tak mengganti seprai dengan teratur.

Demikian informasi seperti yang dikutip Dailymail, Rabu (9/1/2013).

Penelitian ini ditugaskan retailer rumah Dunelm Mill. Dan hasilnya, dua dari lima peserta mengganti seprainya setiap minggu. Hasil itu sesuai dengan standar kebersihan dari Kim dan Aggie.

Sebanyak 36 persen lebih melakukan tugasnya dua minggu sekali, dan 17 persen mengaku menggantinya hanya sekali dalam sebulan atau bisa jarang.

Sementara, 6 persen mengganti seprai lebih dari sekali dalam seminggu, satu persen mengaku menggantinya hanya sekali dalam setahun, sedangkan tiga persen tidak tahu.

Dan ketika datang waktunya memperhatikan kebersihan kamar ternyata perempuan terlihat lebih lalai. Pria malah lebih rajin dibanding wanita.

Lebih dari setengah wanita tidak mencuci seprai setiap minggu, dengan 12 persen menggantinya sebulan sekali dan 1 persen mengaku tidak pernah menggantinya.

Tapi 40 persen pria menggantinya setiap minggu, dan delapan persen sering melakukannya, bahkan lebih sering dari itu.

Dr Adam Fox, seorang Ahli Alergi Sekolah di sebuah rumah sakit di London, memperingatkan, seprai yang kotor bisa memperburuk sejumlah masalah kesehatan. Seprai yang kotor bisa menarik bagi tungau debu.

"Tubuh kita melepaskan jutaan sel-sel kulit setiap hari, banyak yang melekat ketika kita tidur dan disimpan di tempat tidur," katanya.

"Selain sel-sel kulit, tubuh kita juga mengeluarkan cairan, keringat dan minyak selama tidur malam yang panjang".

Jika seprai sudah dihinggapi tungau debu, lanjut Fox, itu bisa membahayakan. Kotoran dari makhluk mikroskopis yang sarat dengan alergen bisa menyebabkan komplikasi kesehatan. Bila terhirup, alergen dapat mendorong terjadinya asma dan rhinitis, serta dapat memperburuk eksim.

"Dalam rangka untuk mengurangi masalah yang disebabkan oleh tungau debu, rekomendasi dari profesional adalah orang-orang dengan alergi tungau debu harus mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi paparan alergen".

Penderita alergi yang sudah sangat parah harus mempertimbangkan menggunakan seprai kotor dan harus memprioritaskan untuk mencuci seprai 1 hingga 2 tiap minggunya dengan suhu air 60 derajat. Tindakan ini perlu dilakukan agar melindungi diri dari komplikasi kesehatan yang bisa disebabkan atau diperburuk oleh tungau debu yang tidak diinginkan.(MEL/IGW)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya