Liputan6.com, Jakarta - Tren positif penjualan mobil di Indonesia, diyakini oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) akan berlanjut hingga akhir tahun dan tahun depan. Bahkan, raksasa otomotif asal Jepang ini, tetap memasang target sebagai penguasa pasar kendaraan roda empat Tanah Air.
Dijelaskan Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, untuk tahun ini bisa ditutup dengan angka di atas 800 ribu. Pasalnya, hingga November sudah 790 ribu, sehingga target 850 ribu unit bisa tercapai.
Advertisement
"Dengan adanya pencapaian ini, mudah-mudahan tahun depan kondisi ekonomi dan pandemi sudah lebih stabil. Jadi, kami harapkan market bisa berada di atas 900 ribuan unit. Toyota sendiri, kita ingin posisi nomor satu dengan market share di atas 30 persen atau 33 persen," jelas Anton dalam media gathering secara virtual, Selasa (22/12/2021).
Lanjut Anton, untuk model yang bisa berkontribusi besar tahun depan, masih berkutat di segmen tujuh penumpang baik itu LMPV maupun SUV.
"Tapi, rasanya kita juga mengharapkan akan lebih banyak tren terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Ditunggu saja, nanti produk yang kita luncurkan akan semakin bervariasi termasuk produk yang ramah lingkungan," pungkasnya.
Sementara itu, Vice President PT TAM, Henry Tanoto menjelaskan jika secara total pasar nasional, penjualan hingga November 2021 sudah mencapai 790 ribu unit. Jumlah tersebut, meningkat 66,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Secara total, hingga November (2021), Toyota membukukan 263 ribu unit, meningkat hampir 85 persen (84,5 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelas Henry.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tren Positif
Lanjut Henry, peningkatan penjualan Toyota ini diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Bahkan, Toyota percaya diri, pencapaian penjualan tahun ini akan melebihi target yang sudah ditentukan. Selain itu, peningkatan penjualan ini, tidak lepas dari relaksasi yang diberikan pemerintah, melalui diskon Pajak Penjualan atas Barang mewah (PPnBM) 0 persen yang diberlakukan mulai Maret hingga Desember 2021.
"Kebijakan ini memberikan dampak positif terhadap penjualan mobil di pasar domestik, di mana tidak hanya mendorong pertumbuhan penjualan, tapi juga efek produksi lokal dan supply chain karena lebih dari 90 persen produk Toyota merupakan karya anak bangsa," tegasnya.
Advertisement