Liputan6.com, Berlin - Pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa telah memperingatkan bahwa lonjakan kasus Varian Omicron akan mendorong sistem kesehatan Eropa ke jurang.
Hans Kluge mengatakan "badai lain" akan datang dan pemerintah harus bersiap untuk peningkatan kasus yang signifikan.
Dilansir dari laman BBC, Rabu (22/12/2021), peringatannya datang ketika beberapa negara memberlakukan kembali pembatasan jarak sosial.
Advertisement
Khawatir akan varian Omicron, Jerman mengumumkan aturan baru pasca-Natal termasuk batasan untuk menyelenggarakan perayaan atau pesta. Sementara itu, Portugal memerintahkan bar dan klub malam tutup mulai 26 Desember.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengesampingkan pembatasan baru untuk Inggris sebelum Natal, tetapi Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara semuanya telah mengumumkan pembatasan pada pertemuan sosial.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lonjakan Kasus COVID-19 di Eropa
Varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 negara di kawasan Eropa WHO - yang meliputi Rusia dan Turki - dan dominan di beberapa negara, kata organisasi WHO.
"Kita bisa melihat badai lain datang. Dalam beberapa minggu, Omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan itu, mendorong sistem kesehatan yang sudah terbentang lebih jauh ke jurang," kata Kluge, dikutip oleh Reuters.
"Volume infeksi baru Covid-19 dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan gangguan yang meluas pada sistem kesehatan dan layanan penting lainnya.
"Pemerintah dan pihak berwenang perlu mempersiapkan sistem respons kami untuk lonjakan yang signifikan."
Advertisement