Liputan6.com, Gunungkidul Dinas Kesehatan Gunungkidul mengharapkan adanya prioritas terhadap penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Khususnya saat masa libur Natal dan Tahun Baru ini.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Gunungkidul Dyah Mayun Hartanti mengatakan, prioritas itu diperlukan mengingat nantinya tak ada skema penyekatan bagi pengunjung dari luar daerah.
Advertisement
"Karena tidak ada penyekatan, kami harap ada upaya preventif dan promotif," kata Dyah pada Selasa (21/12/2021).
Menurutnya, upaya tersebut bisa dilakukan lewat edukasi tanpa henti pada masyarakat termasuk pengunjung. Namun langkah ini tetap memerlukan dukungan dari banyak pihak, mulai instansi terkait hingga pelaku wisata.
Dyah pun berharap petugas di lapangan berani bertindak jika ditemukan potensi pelanggaran prokes. Antara lain seperti kerumunan hingga tak menggunakan masker saat berada di lokasi.
"Harus segera ditangani, jangan ragu-ragu. Termasuk memberi imbauan rutin hingga langsung mendekati wisatawan," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siaga Faskes
Selama libur Nataru ini, Dinkes Gunungkidul menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) beserta tenaganya. Layanan umum tetap siaga selama 24 jam, sejumlah petugas juga akan ditempatkan di beberapa posko dari Polres Gunungkidul.
Koordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) juga sudah dilakukan. Jika nantinya ditemukan ada pengunjung yang mengalami gejala serupa COVID-19 atau dinyatakan positif/reaktif, maka akan dirujuk ke faskes terdekat.
"3T (Testing, Tracing, Treatment) tetap kami jalankan selama libur nanti," kata Dyah.
Pelaksana Tugas Kepala Dispar Gunungkidul, Dekoningrum menyampaikan rapat lintas sektor sudah dilakukan pada pekan lalu. Bahasan utamanya terkait libur Nataru.
Ia menyatakan pemeriksaan syarat perjalanan hingga kondisi wisatawan akan dilakukan sebelum masuk ke lokasi wisata. Proses ini dilakukan di Terminal Semin dan Rest Area Bunder khususnya bagi bus wisata, dan di dekat TPR bagi kendaraan pribadi.
"Kalau nanti ditemukan ada wisatawan yang bergejala, akan langsung kami arahkan ke Puskesmas terdekat," kata Dekoningrum.
Advertisement