Liputan6.com, Jakarta - Narji resmi bergabung menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS), setelah sebelumnya ramai dibicarakan komedian itu akan merapat ke Partai Demokrat.
Keputusan PKS merekrut Narji itu menuai kontroversi dan ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan tak jarang muncul hujatan warganet, terutama mereka dari pengikut setia Habib Rizieq Shihab.
Advertisement
Sebagian besar komentar warganet di jagat Twitter menyinggung sikap komedian Narji, yang sempat mendukung Dudung Abdurachman, kala itu sebagai Pangdam jaya, yang gemar melakukan pencopotan baliho Rizieq Shihab.
Dalam catatan pemberitaan, Narji dan sejumlah selebriti, seperti Intan RJ dan Chika Jessica, memang sempat membawa bunga sebagai simbol dukungan terhadap Dudung yang saat itu menjabat Pangdam Jaya. Narji saat itu berterima kasih kepada TNI yang bersemangat menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Respons Petinggi PKS
Menanggapi hal itu, petinggi PKS tidak mau ambil pusing. Mereka cenderung tidak memperdulikan rekam jejak Narji yang sebelumnya pernah membela Jenderal Dudung mencopot baliho HRS itu.
"Sikap sebelum masuk PKS tentu tanggung jawab masing-masing. Dan kita perlu husnuzan semua ada kebaikan yang bisa dikembangkan," ungkap Mardani Ali Sera.
Mardani juga tidak mempermasalahkan ramainya jagad Twitter yang mempertanyakan PKS menerima komedian Narji. Mardani beralasan, bPKS akan mendidik setiap kader yang bergabung ke partai.
"Dengan sistem kaderisasi di PKS yang rapi, insyaallah semua kader akan didik memiliki akhlak dan kontribusi bagi bangsa," imbuhnya.
Narji sendiri secara simbolis telah menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) langsung dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Momen itu digelar bersamaan dengan acara peluncuran Rumah Layanan PKS di kantor DPD PKS Tangerang Selatan, akhir pekan kemarin.
Advertisement