IHSG Lanjutkan Penguatan, Investor Asing Buru Saham BBCA hingga EMTK

Pada pembukaan perdagangan, Rabu (22/12/2021), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 18 poin ke posisi 6.572,53.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Des 2021, 09:35 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal sesi perdagangan Rabu (22/12/2021). Namun, investor asing masih melakukan aksi jual saham.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 18 poin ke posisi 6.572,53. Pada pukul 09.14 WIB, IHSG naik 0,48 persen ke posisi 6.585. Indeks LQ45 menguat 0,51 persen ke posisi 939. Seluruh indeks acuan kompak menguat.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.589,20 dan terendah 6.570,74. Sebanyak 262 saham menguat sehingga angkat IHSG. 143 saham melemah dan 185 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 130.280. Total volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 906,2 miliar. Investor asing jual saham Rp 26,10 miliar di seluruh pasar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXproperty susut 0,06 persen. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,15 persen, dan catat penguatan terbesar.

Diikuti indeks indeks sektor saham IDXBasic mendaki 0,86 persen dan indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,70 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain:

-Saham AKSI naik 25 persen

-Saham RONY naik 24,27 persen

-Saham POLU naik 23,48 persen

-Saham RANC naik 19,78 persen

-Saham MITI naik 12,31 persen

Saham-saham yang catat top losers antara lain:

-Saham KREN turun 6,9 persen

-Saham BMAS turun 6,81 persen

-Saham SNLK turun 6,80 persen

-Saham BESS turun 6,72 persen

-Saham ALKA turun 6,52 persen


Aksi Investor Asing

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 9,6 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 5,3 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 4 miliar

-Saham AVIA senilai Rp 2,2 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 1,9 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ADRO senilai Rp 36 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 22 miliar

-Saham ASII senilai Rp 10,2 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 6,9 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 4,5 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hang Seng naik 0,78 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,23 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,06 persen, indeks Shanghai bertambah 0,15 persen, indeks Singapura naik 0,11 persen dan indeks Taiwan bertambah 0,34 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG mendatar ke posisi 6.554 pada penutupan perdagangan Selasa, 21 Desember 2021 dengan volatilitas intraday. Hal ini seiring kenaikan kasus COVID-19 di Amerika Serikat dan Uni Eropa bebani pasar saham.

Selain itu, pemerintah juga berencana memperpanjang masa karantina wajib menjadi 14 hari bagi pelancong asing yang masuk untuk kurangi penyebaran omicron di Indonesia. Sebelumnya masa karantina 10 hari.

Saham AKRA turun 4 persen usai pemegang saham setuju stock split 1:5. Di sisi lain, saham MLPL kembali naik 7 persen setelah umumkan rencana rights issue Rp 500 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya