Liputan6.com, Jakarta 25 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yapen Kepulauan, Papua, kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Warga Kabupaten Yapen Kepulauan bersama TNI-Polri berusaha memberikan pengertian kepada mereka agar mau kembali ke pelukan ibu pertiwi.
Ke-25 anggota KKB itu mengucap ikrar setia dan mencium bendera Merah Putih di Kampung Ambaidiru Distrik Kosiwo, Kabupaten Yapen Papua. Acara itu berlangsung khidmat.
Advertisement
Mereka didampingi Tokoh Adat Kampung Ambaidiru Simon Rawai serta Kepala Kampung Ambaidiru Yohan Karubaba saat menyerahkan diri ke NKRI.
Salah satu mantan KKB Kampung Ambaidiru, J Karubaba menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah bersedia menerima kembali kelompoknya ke NKRI.
“Kami mau kembali dan bersatu ke NKRI, terima kasih atas kepedulian yang diberikan dan menyambut kami dengan baik serta memberikan kami lapangan pekerjaan yang layak," kata J Karubaba seperti dilansir Antara, Rabu (22/12/2021).
Turut hadir dalam kegiatan di antaranya Kapolres Yapen AKBP Ferdiyan Indra Fahmi, Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho, Asisten II Sekda Kabupaten Yapen Kepulauan Edi Niko Mudumi dan Kakesbangpol Sony Woria.
Kapolres Yapen AKBP Ferdiyan Indra Fahmi mengatakan atas nama pribadi dan seluruh personel Polres Kepulauan Yapen, Kodim 1709/Yawa dan Pemkab Yapen menyambut baik upaya nyata dari semua pihak untuk hadir menyerahkan diri dan menyatakan kesetiaan kembali bersama untuk membangun daerah bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bukan Musuh
Ferdiyan menegaskan, tidak ada lagi perjuangan-perjuangan yang sifatnya mengangkat senjata mengatasnamakan Papua Merdeka.
"Kami semua hadir bukan sebagai musuh, melainkan bersama-sama berdampingan dengan seluruh masyarakat untuk memajukan Kabupaten Kepulauan Yapen secara umum Papua dan secara luas Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Ferdiyan.
Dia pun mengucapkan banyak terima kasih dan menerima secara terbuka atas kesadaran bersama membangun NKRI.
Dia berkomitmen untuk membina dan mendampingi terus serta akan memberikan wawasan yang nanti akan kita jadwalkan secara berkesinambungan.
"Dari sisi pendampingan yaitu melatih keterampilan yang mengarah kepada pekerjaan atau mata pencaharian. Kami punya komitmen yang tinggi untuk membantu seluruh masyarakat di Kampung Ambaidiru serta akan mendapat atensi atau prioritas.Inilah langkah positif kami sebagai aparat keamanan di wilayah ini,"tegasnya.
Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho mengatakan keberadaan TNI dan Polri bukan untuk menakut-nakuti, semuanya ingin memajukan pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Kepupulauan Yapen.
"Sesuai dengan petunjuk Panglima TNI bahwa kita semua perlu menyadarkan saudara-saudara bahwa kita ini masih dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia,"kata Dandim.
Advertisement
Bangga
Catur mengaku, sangat bangga dan senang dengan kesadaran yang tinggi mau kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Harapan kami kepada bapak kepala kampung tetap memberikan arahan yang benar, dan komitmen kami bersama bahwa akan membantu semaksimal mungkin dengan kegiatan-kegiatan yang membawa manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga tak ada lagi daerah yang tertinggal, dan tidak ada lagi kata merdeka karena kita sudah Merdeka sejak 17 Agustus 1945," kata Catur.
Dia berharap, kepada kepala kampung apabila masih ada saudara-saudara kita yang belum menyerahkan diri untuk memberitahukan bahwa Kodim 1709/Yawa dan Polres Kepulauan Yapen siap menerima dan pintunya selalu terbuka lebar.
Menurut dia, pihaknya sudah berkomitmen dan akan turun langsung ke Kampung Ambaidiru untuk memberikan edukasi wawasan kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air kepada seluruh warga.
"Agar memiliki jiwa kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air yang tinggi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya wilayah Yapen yang kita cintai dan banggakan ini," harap Dandim.