Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, dr Daeng M Faqih SH MH, mendorong para dokter di Indonesia agar memiliki budaya dan semangat melakukan riset demi tercapainya kemandirian dan inovasi di bidang pelayanan kesehatan dan penunjangnya.
Salah satunya melalui gelaran Anugerah Karya Cipta Dokter Indonesia (AKCDI) yang telah memasuki penyelenggaran ketiga pada tahun ini.
Advertisement
"Kami berharap program AKCDI memberikan dampak positif bagi peningkatan kompetensi para dokter serta pengembangan penelitian dan ilmu pengetahun di bidang kesehatan atau teknologi kesehatan," ucap Daeng pada konferensi pers Anugerah karya Cipta Dokter Indonesia 2021, Rabu (22/12/2021).
AKCDI ini sendiri merupakan merupakan kerja sama antara Kalbe dan Lembaga Riset IDI untuk mendukung aktivitas penelitian termasuk pemberian penghargaan kepada dokter peneliti terbaik di Indonesia.
Budaya Riset di Indonesia Masih Rendah
Daeng berpendapat, bahwa kemauan atau budaya untuk riset di Indonesia hingga saat ini masih cukup lemah. Dibandingkan dengan negara-negara lain, jumlah jurnal-jurnal hasil riset Indonesia masih lebih kecil.
Penghargaan pada periset ini, terutama oleh dokter, diharapkan setidaknya dapat memberikan semangat pada mereka yang aktif untuk ikut melakukan riset.
Direktur Pharma PT Kalbe Farma Tbk Mulialie juga berharap melalui kerjasama ini Kalbe dapat berkontribusi nyata dalam memperkaya penelitian bidang Kesehatan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara Akademisi, Bisnis dan Pemerintah.
Advertisement
Pemenang AKCDI 2021
Berikut pemenang AKCDI 2021, Lembaga riset IDI - PT. Kalbe Farma tbk, berdasarkan kategori:
Naskah Belum Publikasi
Taufik Akbar - “Efektivitas Implantasi Sekretom Sel Punca Mesenkimal Asal Jaringan Adiposa, Sumsum Tulang, dan Tali Pusat Terhadap Pertumbuhan Kalus pada Defek Kritis Tulang Panjang di Tikus Sprague Dawley”
Naskah Sudah Publikasi
Zulvikar Syambani Ulhaq - “The Level of Ig Anti-Rbd Sars-Cov-2 After Two Doses of Coronavac Vaccine”
Naskah EBCR
Talita Clarissa Sinatra - “Hubungan Defisiensi Vitamin D (25(OH)D) terhadap Enterokolitis Nekrotikans dan Respiratory Distress Syndrome pada Bayi Prematur “
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Advertisement