Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tujuh tahun lebih setelah Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang, detektif luar negeri masih percaya puing-puing akan ditemukan.
Hal ini ditulis oleh media Malaysia, freemalaysiatoday.com, yang menyebutkan masih ada harapan dalam upaya pencarian tersebut.
Terlepas dari bantuan pemerintah dan ratusan orang yang berbeda, sejauh ini, pesawat tersebut memang belum ditemukan.
Baca Juga
Advertisement
Para pencari menjelajahi lebih dari 120.000 km persegi dasar laut Samudra Hindia selatan, memetakan area dasar.
Malaysia memutuskan untuk mengakhiri pencarian MH370 pada tahun 2017, yang sangat mengecewakan kerabat para korban yang berduka, demikian dikutip dari freemalaysiatoday, Rabu (22/12/2021).
Namun di belahan dunia lain, ada pula yang melanjutkan perburuan. Salah satunya adalah Peter Foley.
Foley adalah direktur program untuk upaya internasional yang dipimpin oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia.
Dia mengatakan, "sangat tertarik" untuk melihat mencari dan yakin pesawat itu dapat ditemukan.
"Sejujurnya saya percaya orang-orang yang berada jauh dari rumah dan berada di dalam cuaca yang sangat mengerikan di Samudra Hindia adalah pahlawan mutlak. Sebab mereka melakukan pencarian dan kami benar-benar bekerja sangat keras untuk menemukan pesawat itu," katanya kepada media Inggris The Guardian.
Selain Foley, ada ahli lain yang berdedikasi, mulai dari ahli teori konspirasi hingga mereka yang amatir dan punya berniat baik untuk mencari.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakar Lain
Ian MacLeod, seorang ahli kapal karam, penyelam dan pecinta misteri laut, juga mengatakan ini hanya soal waktu. Yakin bahwa pesawat itu akan ditemukan.
Dia juga menjelaskan mengapa dia ingin menemukan pesawat itu.
Pakar korosi yang berbasis di Perth itu mengatakan yang penting adalah memberikan penjelasakan kepada keluarga korban.
"Orang-orang yang kehilangan nyawanya, itu tidak sia-sia, karena kisah mereka terus hidup. Itulah yang memotivasi saya."
Ahli lain adalah insinyur ruang angkasa Richard Godfrey, yang merupakan bagian dari kelompok ilmuwan independen yang berburu puing-puing MH370.
Berbicara dari Frankfurt di Jerman, Godfrey mengatakan dia "cukup fokus", menghabiskan berjam-jam setiap hari selama tujuh setengah tahun terakhir untuk pencarian.
Dia menggunakan jaringan laporan propagasi sinyal lemah (WSPR) untuk melacak gangguan dalam gelombang radio.
Ini adalah database global soal gelombang radio yang dipantulkan atau dihamburkan ketika sebuah pesawat melintasinya.
Ada banyak ahli lain yang berbagi keinginannya. Blaine Gibson, seorang ahli kapal masih mencari jawaban. Bob Ballard, yang menemukan bangkai kapal Titanic pada 1985, ingin membantu.
MH370 menghilang dari radar kontrol lalu lintas udara beberapa menit setelah penerbangannya dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing. Analisis data satelit dan radar menunjukkan pesawat itu terus terbang selama tujuh jam.
Advertisement