Delta Dunia Makmur Akuisisi Downer EDI Mining, Ini Alasannya

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui BUMA Australia akuisisi aset Downer EDI Mining, Mining East.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Des 2021, 19:56 WIB
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui BUMA Australia mengambilalih aset Downer EDI Mining yaitu Mining East. Dengan transaksi pengambilalihan aset ini untuk memperluas akses termasuk ke pasar Australia.

BUMA Australia akuisisi aset dan berbagai unsur bisnis dari segmen usaha Mining East di Australia pada 17 Desember 2021.

Aset dan unsur-unsur usaha Mining East yang akan diambilalih terdiri atas aset tetap terutama berupa alat berat, persediaan, karyawan beserta liabilitas imbalan kerja terkait.

Selain itu kontrak-kontrak kunci, termasuk kontrak-kontrak kerja dengan BHP Billiton Mitsubishi Alliance (BMA) untuk Blackwater dan Goonyella, Milmerran Power Partners untuk Commodore dan TEC Coal Pty Ltd (anak usaha dari Stanwell Corporation ) untuk Meandu.

Perseroan menyatakan, nilai transaksi pembelian aset Mining East tersebut sebesar AUD 13.643.788. Jumlah itu setara USD 104.391.841, berdasarkan kurs 30 Juni 2021 yang sebesar AUD 0,75295 per USD.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, total ekuitas perseroan sebesar USD 230.801.856, sehingga persentase transaksi terhadap total ekuitas perseroan sebesar 45,23 persen. Dengan demikian, total nilai transaksi itu melebihi 20 persen tapi tidak lebih dari 50 persen dari total ekuitas perseroan.

"Karenanya, perseroan tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham perseroan sebagaimana diatur dalam ketentuan POJK 17/2020,” tulis perseroan.

Adapun Downer EDI Mining sebagai penjual aset merupakan suatu perusahaan yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum negara Persemakmuran Australia (Commonwealth of Australia) bernama Downer EDI Mining Pty Ltd, dan berada di Australia.

"Penjualan merupakan segmen usaha pertambangan dan anak usaha dari Downer EDI Limited yaitu bagian dari Downer Group, salah satu perusahaan jasa terintegrasi terkemuka di Australia dan New Zealand,” tulis manajemen Delta Dunia Makmur.

Adapun Downer EDI Mining juga salah satu kontraktor jasa pertambangan terbesar di Australia dan Selandia Baru dan melayani berbagai pelanggan kelas dunia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Diversifikasi Usaha

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Merdeka Copper Gold Tbk melalui anak usahanya akuisisi Mining East untuk memperluas serta melakukan diversifikasi usaha baik organik anorganik, melalui jalinan usaha yang memberikan sinergi bagi perseroan dan entitas anaknya.

Transaksi diharapkan dapat memberikan akses bagi Perseroan untuk masuk ke dalam pasar Australia, memperluas akses Perseroan terhadap pelanggan-pelanggan serta rekan-rekan bisnis kelas dunia.

Selain itu, meningkatkan kemampuan Perseroan untuk bersaing di pasar internasional, serta mendiversifikasi usaha Perseroan baik secara geografis maupun industrinya, yaitu untuk masuk ke pasar batubara coking, yang merupakan batubara dengan kualitas tinggi.

Transaksi juga diharapkan dapat memberikan pertumbuhan atas pendapatan dan profitabilitas Perseroan, memperkuat posisi keuangan Perseroan, serta meningkatkan potensi pengembangan usaha Perseroan di masa mendatang.

Gerak Saham DOID

Pada penutupan perdagangan Rabu, 22 Desember 2021, saham DOID turun 2,21 persen ke posisi Rp 266 per saham. Saham DOID dibuka stagnan Rp 272 per saham.

Saham DOID berada di level tertinggi Rp 276 dan terendah Rp 266 per saham. Total frekuensi perdagangan 924 kali dengan volume perdagangan 133.779. Nilai transaksi Rp 3,6 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya