Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Tetap Beri Stimulus Fiskal di 2022

Target pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang disepakati sebesar 5,2 persen tentunya akan sangat bergantung pada respon kebijakan ekonomi.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Des 2021, 20:30 WIB
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso melihat situasi pandemi membuat pemerintah harus dapat fleksibel dan adaptif dalam mengambil keputusan, Kamis (23/09/2021)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menjaga momentum pemulihan ekonomi. Berbagai langkah strategi mitigasi dan antisipasi telah disiapkan baik di sisi kesehatan maupun ekonomi.

“Melihat perkembangan baru terkait varian Omicron, dimana per hari ini sudah terkonfirmasi di lebih dari seratus negara, maka kita harus betul-betul meningkatkan kewaspadaan. Kita tetap waspada untuk menjaga optimisme ke depan,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021).

Target pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang disepakati sebesar 5,2 persen tentunya akan sangat bergantung pada respon kebijakan ekonomi yang tepat serta penanganan dan pengendalian pandemi.

“Pemerintah mengantisipasi semuanya dengan berbagai strategi, sehingga kita dapat menyiapkan respon yang cepat,” lanjut Sesmenko Susiwijono.

Di sisi kesehatan, Pemerintah mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19 varian baru Omicron melalui deteksi, terapeutic, vaksinasi, dan perubahan perilaku.

Deteksi dilakukan dengan cara meningkatkan tes epidemiologi dan tes screening, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah berpotensi lonjakan kasus dan penguatan surveilans di pintu masuk negara.

Vaksinasi dilaksanakan dengan melalui percepatan vaksinasi bagi kelompok rentan termasuk lansia, kemudahan sentra vaksinasi, syarat kartu vaksinasi untuk perjalanan dan di ruang publik, vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun setelah mendapatkan rekomendasi dari ITAGI dan telah diterbitkannya EUA untuk anak dari BPOM dengan menggunakan vaksin Sinovac dan atau CoronaVac/Covid-19 Biofarma, serta penerapan vaksin booster mulai awal tahun 2022.

Sementara itu, perubahan perilaku dijalankan dengan implementasi PPKM level 1-4, serta pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi prokes (3M) dan screening.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Stimulus Fiskal

Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dari sisi ekonomi, Pemerintah juga telah menyiapkan strategi dengan akan dilanjutkannya stimulus fiskal melalui program PEN di tahun 2022.

“Sementara ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp414 triliun, namun demikian pengalaman selama ini sangat dinamis, tergantung dari perkembangan kasus Covid-19 di lapangan,” ucap Sesmenko Susiwijono.

Alokasi anggaran Program PEN pada tahun 2022 tetap mengedepankan prinsip fleksibilitas dimana alokasi masih dapat berubah mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 di tahun 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya