Joki Vaksin COVID-19 Ternyata Juga Ada di Luar Negeri, Tak Hanya di Indonesia

Joki vaksin COVID-19 ternyata tak hanya ada di Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Des 2021, 11:53 WIB
Orang-orang yang memakai masker menaiki bus di Brussels, Belgia, Rabu (17/11/2021). Pemerintah Belgia mewajibkan kembali penggunaan masker dan memberlakukan warga bekerja dari rumah dalam upaya untuk menahan lonjakan baru kasus COVID-19. (AP Photo/Olivier Matthys)

Liputan6.com, Charleroi - Seorang pria di Belgia tertangkap pada pekan lalu akibat ketahuan mendapatkan delapan vaksin COVID-19. Ia berusaha mendapatkan suntikan ke sembilan.

Dilaporkan LCI, Kamis (23/12/2021), pria yang ditangkap di Charleroi itu merupakan joki vaksin COVID-19. Ia ketahuan karena datang ke tempat vaksinasi yang sama.

Tujuannya menjadi joki adalah mendapatkan paspor vaksin COVID-19.

Kondisi pria itu dilaporkan baik meski telah disuntik delapan kali. Pelaku kini terancam sanksi hukum.

Berdasarkan data pemerintah Belgia, ada total 2 juta kasus di negara tersebut. Dalam sepekan terakhir rata-rata ada 8.153 kasus baru sehari.

Saat ini, varian Delta mendominasi di Belgia, sementara varian Omicron hanya 0,6 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Di Indonesia, Ada Joki Disuntik 16 Kali

Abdul Rahim, pria yang mengaku menjadi joki vaksin di Kabupaten Pinrang (Liputan6.com/Istimewa)

Sebelumnya dilaporkan, seorang pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, bernama Abdul Rahim menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial beberapa hari terakhir. Betapa tidak, Abdul Rahim mengaku menjadi joki vaksin, sehingga dirinya telah 16 kali menerima suntikan vaksin. 

Dalam videonya, Abdul Rahim mulanya memperkenalkan diri. Selanjutnya ia mengaku bahwa dirinya telah 16 kali disuntik vaksin dengan 14 kali di antaranya ia menjadi pengganti orang lain atau joki. 

Selama Abdul Rahim menjadi joki vaksin, ia pun mengaku telah menerima bayaran yang bervariatif. Bayaran itu mulai dari angka Rp100 ribu hingga Rp800 ribu. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi 14 orang pengganti. Adapun suntikan yang saya disuntikkan 16 kali. Adapun upah yang saya terima itu antara Rp100 ribu sampai dengan Rp800 ribu, sekian," ucapan Abdul Rahim dalam video viral tersebut.

Belakangan diketahui Abdul Rahim ternyata telah diperiksa oleh pihak kepolisian dari Polsek Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, pada Jumat (17/12/2021). Pemeriksaan itu dilakukan setelah jajaran Polsek Watang Sawitto mendapat informasi bahwa Abdul Rahim telah berkali-kali menjadi joki vaksin.  

"Jadi begini, anggota saya dapat informasi ada orang berkali-kali divaksin. Cuma kita dengar informasi kita panggil dia datang dan sempat kita interogasi," kata Kapolsek Watang Sawitto AKP Muhammad Yusuf Badu, Senin (20/12/2021).

Yusuf menjelaskan bahwa saat Abdul Rahim diperiksa ia mengakui bahwa dirinya telah berkali-kali divaksin dan menggantikan orang lain menjadi joki vaksin. Pihak kepolisian sendiri pun sempat menahan Abdul Rahim, tapi dia dipulangkan lantaran belum ada pihak yang merasa dirugikan dengan tindakannya tersebut. 

"Dia dipulangkan keesokan harinya. Kapolres bilang, nanti kalau ada yang melapor kita serahkan ke Satgas Covid-19," ucap Yusuf.


Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul?

Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul? (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya