Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi yang belum berakhir, ada saja orang yang berusaha mencari keuntungan. Mereka berusaha menjadi joki vaksin, salah satunya dilakukan Abdul Rahim asal Pinrang, Sulawesi Selatan.
Pengakuan Abdul Rahim sebagai joki vaksin membuat heboh banyak pihak. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang turun tangan menyelidiki videonya viral.
Baca Juga
Advertisement
Pengakuan Abdul Rahim bikin banyak orang gelenng-geleng kepada. Pasalnya, ia mengaku menerima 16 suntikan vaksinasi. Dari 16 suntikan itu, 14 di antaranya sebagai joki vaksin atau menggantikan orang lain.
Selidik punya selidik, pihak keluarga mengklaim Abdul Rahim mengidap gangguan. Namun, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang tak langsung percaya.
"Dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan atau ODGJ," kata Dyah kepada wartawan, seperti diberitakan kanal Regional Liputan6.com. "Itu perlu pembuktian," imbuhnya.
Keterangan berbeda disampaikan Ketua RW BTN 3 Berlian, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Mulyadi. Ia menyebut Abdul Rahim, sang joki vaksin normal dan tidak mengidap gangguan kejiwaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Verifikasi Data
Menanggapi joki vaksin, dr. Tirta mengatakan bahwa pertanda verifikasi data kita masih tidak bagus. "Instruksi dari hulu, ga dilanjutkan dengan bagus sampai hilir. Kalo misal berita ini ga benar, ya brarti harus slidki hehe," tulis dr Tirta.
Kasus Abdul Rahim, kata dr. Tirta merupakan, orang yang mendapat vaksin Covid-19 terbanyak di dunia. Ia juga mengatakan, efek orang yang divaksin sebanyak 16 kali, tergantung kondisi badan masing-masing.
"Jika kuat yabga ada efeknya, tapi kalo ga kuat, bisa terjadi reaksi alergi yg parah," tegasnya.
Advertisement
Joki Vaksin di Selandia Baru
Pengakuan joki vaksin juga terjadi di Selandia Baru. Pria tersebut mengaku menerima 10 dosis vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuhnya dalam satu hari.
Pria tersebut dilaporkan mengunjungi beberapa pusat vaksinasi di Auckland dan menerima vaksin Covid-19 beberapa kali. Ia menggunakan nama orang lain.
Joki vaksin sangat mudah dilakukan karena untuk mendapatkan vaksin, seseorang hanya perlu memberikan nama, tanggal lahir, dan alamat kepada petugas. Ia tak perlu menunjukkan identifikasi foto.
Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul?
Advertisement