Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, masalah recall atau penarikan kembali unit dari pasaran disebabkan dengan adanya masalah pada mesin atau elektrikal di mobil. Namun, kasus yang kini di hadapi BMW berbeda dari sebelumnya.
Dilansir carscoops, BMW harus menarik modelnya kembali karena permasalahan pada cup holder yang diduga bocor. Seharusnya, kompartemen tersebut dapat menahan air dan tidak menyentuh sistem elektronik.
Advertisement
Disebutkan dalam laporan tersebut, cairan yang tumpah ke tempat itu akan basah dan rusak. Ini yang dikhawatirkan akan memicu airbag dapat keluar atau menyebabkan masalah elektronik lainnya.
Tidak tanggung-tanggung, model yang harus di-recall dari pasar adalah SUV mewah X7 lansiran 2020. Gugatan tersebut mencuat setelah sejumlah kasus diposting oleh pemilik BMW melalui forum Bimmerpost.
Dalam postingan tersebut, salah satu pemilik mengeluhkan bahwa dirinya harus membayar tagihan perbaikan senilai US$ 2.900 atau setara dengan Rp 41 jutaan.
"Menempatkan minuman ringan di Cup Holder BMW X7 2020. Tutupnya tidak terpasang dengan baik, dan beberapa soda tumpah ke konsol tengah ke tuas persneling. Tidak banyak, cangkir tidak keluar dari cup holdernya. Soda pun masih terisi 95 persen Tapi mobil tidak bisa mengemudi," tulis pengguna BMW pada forum tersebut.
Terkait hal tersebut, pihak BMW belum memberikan penjelasan apapun. Mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BMW Motorrad Lanjutkan Kerjasama dengan TVS
TVS Motor Company dan BMW Motorrad, resmi mengumumkan untuk memperpanjang kerja sama bisnis sekaligus memperluas kemitraan jangka panjang, Rabu (15/12/2021). Kedua jenama roda dua ini, akan terus melakukan pengembangan bersama platform baru dan teknologi masa depan, termasuk kendaraan listrik.
Berdasarkan keputusan ini, peran TVS Motor Company nantinya akan termasuk menangani desain dan pengembangan produk BMW Motorrad untuk masa depan dengan memberikan jaminan kualitas kelas dunia, mengatur sistem pasokan komponen pendukung (supply chain management) dan industrinya.
Di bawah kerja sama yang ditingkatkan ini, kedua perusahaan telah mengidentifikasi berbagai produk dan teknologi untuk memberikan manfaat bisnis yang signifikan dan saling menguntungkan.
Advertisement