RUPSLB Antam Angkat Nico Kanter Jadi Dirut Aneka Tambang

Dirut Antam Nicolas Kantor sebelumnya merupakan Komisaris PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sejak 29 April 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Des 2021, 19:04 WIB
Pegawai menunjukkan emas batangan 24 karat di gerai Galeri 24, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk dijual lebih murah Rp 2.000 per gram pada hari ini ke posisi Rp 941 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Antam Tbk (ANTM) menyetujui perubahan jajaran manajemen perusahaan. RUPSLB memutuskan mengangkat Nicolas D. Kanter atau Nico Kanter sebagai Direktur Utama Antam, menggantikan Dana Amin.

"Perseroan mengucapkan terima kasih atas dedikasi kepada yang diganti. Terima kasih atas kontribusi pengurus yang diganti," kata Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan dalam video konferensi usai RUPSLB, Kamis (23/12/2021). 

Nicolas sebelumnya merupakan Komisaris PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sejak 29 April 2021. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Tbk selama sembilan tahun.

Dengan demikian, susunan dewan Direksi dan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

Direktur:

Direktur Utama: Nicolas D. Kanter 

Direktur Operasi dan Produksi: I Dewa Bagus Sugata Wirantaya

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Elisabeth RT Siahaan

Direktur Pengembangan Usaha: Dolok Robert Silaban  

Direktur Sumber Daya Manusia: Basar Simanjuntak  

Komisaris:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: F.X. Sutijastoto

Komisaris: Dio Seno Widagdo  

Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono  

Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri  

Komisaris: Bambang Sunarwibowo 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Antam

Pegawai menunjukkan emas batangan 24 karat di gerai Galeri 24, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk dijual lebih murah Rp 2.000 per gram pada hari ini ke posisi Rp 941 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laba bersih perusahaan tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam mengalami lonjakan sebesar 104,65 persen menjadi Rp 1,71 triliun pada akhir periode September 2021. Dibandingkan periode yang sama 2020, Aneka Tambang raup laba bersih sebesar Rp 835,78 miliar.

Hal tersebut dikutip dari laporan keuangan Antam yang disampaikan ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI/Bursa).

Perolehan laba tersebut merupakan hasil dari meningkatnya pendapatan perseroan yang meningkat sebesar 46,78 persen menjadi sebesar Rp 26,48 triliun di akhir September 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,04 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut dihasilkan dari melonjaknya penjualan Antam terutama untuk tambang emas, yang meningkat sebesar 36,10 persen menjadi Rp 17,67 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,98 triliun.

Selain penjualan emas, penjualan feronikel, bijih nikel, dan alumina perseroan juga tercatat meningkat, masing-masing menjadi sebesar Rp 4,34 triliun, sebesar Rp 3,25 triliun dan sebesar Rp 638,06 miliar. 

Sementara penjualan bijih bauksit, perak, batu bara dan logam mulia lainnya tercatat menurun, dengan jumlah berturut-turut sebesar Rp 321,18 miliar, sebesar Rp 90,92 miliar, sebesar Rp 11,75 miliar dan sebesar Rp 526,57 juta.

Peningkatan pendapatan Antam juga diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp 21,34 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 15,13 triliun. Sehingga laba kotor yang dihasilkan adalah sebesar Rp 5,14 triliun.

Setelah dikurangi beban usaha, beban keuangan dan ditambahkan dengan keuntungan selisih kurs dan penghasilan lain-lain, laba sebelum pajak penghasilan Antam tercatat sebesar Rp 2,53 triliun. Setelah dikurangi pajak dan faktor yang lainnya, Antam menghasilkan laba bersih per saham sebesar 71,18.

Jumlah laba bersih per saham ini meningkat sebesar 104,66 persen dibanding periode akhir September 2020 lalu yaitu sebesar Rp 34,78 per saham.

Aset Antam tercatat sebesar Rp 33,3 triliun hingga akhir September 2021, naik 4,95 persen dari periode yang sama 2020 sebesar Rp 31,73 triliun. Total liabilitas Antam tercatat sebesar Rp 12,96 triliun, dan total ekuitasnya sebesar Rp 20,34 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya