Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyetop seluruh ekspor raw material (bahan mentah) untuk bauksit dan tembaga di tahun depan. Kebijakan itu diterapkan agar Indonesia dapat merasakan nilai tambah.
Salah satu perusahaan yang saat ini masih produksi dan ekspor bauksit yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Terkait dengan kebijakan Presiden itu, Antam mengaku akan mengikuti kebijakan yang nantiya akan diberlakukan.
Advertisement
"Pada prinsipnya kita harus sesuai dengan regulasi. Kita pasti akan mengikuti ketentuan yang berlaku,” kata Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan dalam video konferensi usai RUPSLB, Kamis (23/12/2021).
Di sisi lain, perusahaan juga akan memaksimalkan kegiatan operasional dan berupaya memberikan kontribusi positif bagi perseroan.
Yulan menambahkan, Antam akan senantiasa memperkuat portofolio perusahaan dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Yulan menjabarkan, saat ini Antam menjajaki beberapa peluang bisnis dari hulu ke hilir untuk komoditas nikel terutama, emas, dan bauksit.
"Untuk di hulu, Antam saat ini aktif melakukan eksplorasi di wilayah-wilayah perusahaan serta juga di Jawa sebagai studi awal di beberapa daerah prospek,” kata dia.
Selain itu, dengan komposisi anggota MIND ID saat ini juga membuka kesempatan bagi Antam untuk bisa bersinergi dalam pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham ANTM
Pada penutupan perdagangan Kamis, 23 Desember 2021, saham ANTM turun tipis 0,44 persen ke posisi Rp 2.240 per saham. Saham ANTM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.260 per saham.
Saham ANTM berada di level teringgi Rp 2.270 dan terendah Rp 2.240 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.013 kali dengan volume perdagangan 191.800. Nilai transaksi Rp 43,1 miliar.
Advertisement