Prakiraan Siklon Tropis di NTT 25-26 Desember 2021, Warga Jangan Panik tapi Waspada

Berdasarkan pemodelan prediksi cuaca, pada Sabtu dan Minggu (25-26 Desember 2021), akan terjadi siklon tropis di wilayah NTT.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 24 Des 2021, 16:00 WIB
Potensi Siklon Tropis dan Bencana Hidrometeorologi di NTT, BMKG: Waspada dan Jangan Panik. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, NTT - Terkait prakiraan siklon tropis di kawasan NTT yang terjadi selama 22-26 Desember 2021, Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur untuk tidak panik, namun tetap waspada.

BMKG menyebut, berdasarkan pemodelan prediksi cuaca, dalam periode 48-72 jam ke depan terutama pada Sabtu dan Minggu (25-26 Desember), potensi menjadi siklon tropis cukup tinggi.

Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Sudiono Abadi mengatakan, sesuai dengan hasil analisis dinamika atmosfer dan laut, menunjukkan adanya pola sirtulasi siklonik (pusaran angin) yang terbentuk di Laut Timor-Arafura dan diindikasikan sebagai suspect area bibit siklon tropis.

"Suspect area ini mempunyai kecenderungan bergerak melambat ke arah barat daya menuju selatan NTT atau di wilayah perairan utara Australia dan memberi dampak pada pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah NTT," sebutnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tetap Waspada

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di berbagai daerah kabupaten di NTT, antara lain Alor, Lembata, Flores Timur, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka dan Nagekeo.

“Untuk perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang," katanya.

Meski jangan panik, masyarakat NTT tetap diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sambaran petir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya