Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak UMKM yang kehilangan nafas bahkan gulung tikar akibat usaha yang terus merosot.
Seperti usaha sablon kaos milik Rudi Ningrat, warga Desa Temuroso RT 2 RW 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Usaha sejak 2016 yang diberi nama Tribal_Cloth itu berkembang maju, hingga memiliki enam orang karyawan. Namun, merosot akibat pandemi, dan nyaris gulung tikar.
Advertisement
“Usaha ini saya dirikan sejak 2016, dan berkembang sampai punya enam (orang) karyawan. Tapi karena pandemi semuanya serba susah dan nyaris tutup,” kata Rudi, Jumat (7/1/2022).
Segala upaya terus dilakukan untuk tetap mempertahankan usahanya itu. Mulai dari promosi di komunitas-komunitas, hingga menurunkan harga jual. Tapi, usahanya terdampak pandemi yang masih melanda.
“Sekitar dua tahun saya bertahan, sampai jemput bola. Karyawan yang awalnya enam orang tinggal dua orang. Tapi kondisi masih belum stabil,” lanjutnya.
Saat kasus Covid-19 mulai berkurang, ia kembali bersemangat untuk membangkitkan usaha sablonnya. Salah satunya mempromosikan lewat #LapakGanjar edisi 54 jasa sablon, ajang promosi online di akun Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Akhirnya saya promosikan lewat Lapak Ganjar, instagramnya Pak Ganjar dan hari itu juga ada permintaan,” paparnya.
Permintaan Meningkat
Permintaan saat itu, imbuhnya, dua artikel masing-masing 25 lembar kaos. Dan, sampai saat ini permintaan masih terus berdatangan. Jasa sablonnya melayani jenis manual, maupun digital.
“Kalau yang pasti ada dua artikel itu, karena yang pesan bilangnya tahu dari Lapak Ganjar. Sampai saat ini terus ada permintaan,” terangnya.
Menurutnya, #Lapak Ganjar sangat membantu bagi UMKM untuk terus bangkit setelah dihantam pandemi.
“Menurut saya, LapakGanjar sangat membantu UMKM. Terima kasih Pak Ganjar,” tandasnya.
Advertisement