Liputan6.com, Singapura - Pusat kebugaran (gym) di Singapura yang diduga menjadi klaster Varian Omicron pertama akan ditutup selama sepuluh hari, setelah Sport Singapore (SportSG) menemukan bahwa tempat tersebut tidak mematuhi langkah-langkah manajemen yang aman (SMM) COVID-19.
SportSG pada Kamis, 23 Desember 2021, mengatakan, gym yang terletak di Pusat Perbelanjaan Bukit Timah telah mengeluarkan surat penutupan sementara, terhitung sejak Rabu, 22 Desember 2021.
Advertisement
Setelah penyeledikan usai ditemukannya diduga kasus Omicron, SportSG menemukan bahwa gym telah gagal menerapkan prosedur dan kontrol guna memastikan pelanggan mematuhi SMM yang berlaku, seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Jumat, 24 Desember 2021.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Selasa, 21 Desember 2021, melaporkan, sebanyak tiga kasus COVID-19 telah dikaitkan dengan gym tersebut. Dengan dua di antaranya 'diduga' terinfeksi varian Omicron.
MOH, mengatakan, hasil investigasi epidemiologis menemukan bahwa tiga kasus mengunjungi pusat kebugaran tersebut antara 15 Desember dan 17 Desember 2021.
"SportSG mendesak semua operator dan pelanggan tempat olahraga dan kebugaran untuk tetap waspada, serta mematuhi secara ketat SMM yang diberlakukan guna menjaga keamanan masyarakat," kata MOH.
"Tindakan tegas akan diambil terhadap bisnis maupun individu yang gagal mematuhi SMM," MOH menambahkan.
MOH saat ini terus bekerjasama dengan industri olahraga dan kebugaran guna mengembalikan kegiatan aktivitas fisik dengan cara aman dan bertanggung jawab.
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron.
Advertisement