Tips Rayakan Natal yang Ramah bagi Anak dengan Spektrum Autisme

Guru dan terapis anak berkebutuhan khusus (ABK) asal Tangerang Selatan, Liana Chandra membagikan tips merayakan Natal yang ramah bagi anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau spektrum autisme.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Des 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Natal ramah disabilitas (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Guru dan terapis anak berkebutuhan khusus (ABK) asal Tangerang Selatan, Liana Chandra membagikan tips merayakan Natal yang ramah bagi anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau spektrum autisme.

Kiat-kiat tersebut yakni:

-Bagi anak ADHD yang tengah menjalani pengobatan, maka pemberian obat jangan dihentikan.

-Hindari kelebihan rangsangan sensorik.

-Kelola gejala ADHD.

-Tetap mengatur jadwal dan aktivitas.

-Jaga situasi tetap aman.

-Jaga suasana Natal tetap tenang dan damai dengan kerabat.

-Jika anak memiliki rentang perhatian pendek, maka damping anak dengan duduk di sampingnya untuk membantu mereka lebih fokus dan tenang.

“Beberapa anak ADHD mengalami saat berat ketika ada rangsangan suara, penglihatan, dan aktivitas yang tidak bisa mereka pilih atau saring. Anak akan mudah tersinggun dan nangis, kalau mereka terlalu aktif dan tidak terkendali biasanya mereka bisa pusing, jadi kita harus jaga anak tetap tenang,” kata Liana kepada Kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan suara, Jumat (24/12/2021).

Simak Video Berikut Ini


Tips Lainnya

Tips lainnya menurut Liana adalah:

-Jika anak sempat mengalami masalah sensori (overload) di masa sebelumnya, maka sebaiknya hindari pertemuan keluarga yang melibatkan banyak orang atau suasana terlalu ramai.

-Jika anak merasa kelebihan beban di perayaan Natal, maka anak bisa diajak keliling-keliling atau bermain game di ruang yang lebih tenang.

-Orangtua perlu memilih acara Natal seperti apa yang akan dihadiri bersama anak, jangan pergi ke acara yang dapat membuat anak kurang nyaman.

“Acara Natal itu banyak sekali, pilihlah tempat yang paling penting misalnya ke keluarga tertua seperti ke rumah kakek nenek.”


Jeaskan Situasi

Liana menambahkan, anak ADHD biasanya kewalahan dengan perubahan rutinitas atau situasi baru. Jadi, orangtua perlu menjelaskan berapa lama anak akan ada di acara Natal tersebut.

“Misalnya kita bisa bilang ke anak ‘kita akan ada di tempat ini selama dua jam ya’ pemberitahuan yang spesifik seperti ini sangat menenangkan buat mereka karena jelas waktunya.”

“Terus kita jelaskan pakaian yang akan kita pakai ke acara tersebut seperti apa. Misalnya ‘jangan pakai baju olahraga’ supaya mereka tahu jika ke acara Natal baju yang pantas dikenakan yang seperti apa.”

Orangtua juga perlu menyampaikan harapannya kepada anak sebelum berangkat. Misal, orangtua berpesan untuk tidak memakai headphone ketika turun dari mobil dan saat acara. Orangtua juga perlu menjelaskan aturan di rumah yang akan dikunjungi.

“Supaya mereka bisa membawa diri. Kalau bisa datang ke acara yang tempatnya lebih kecil supaya orang yang datang pun tidak terlalu banyak, mereka akan lebih tenang dan tidak terlalu cemas atau takut,” tutup Liana.      

 


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya