Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, melakukan kunjungan kerja ke proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Tol Becakayu) di seksi 2A ujung, Kota Bekasi, Jumat (24/12/2021).
Pada kesempatan itu, Menko Luhut mendesak agar pengerjaan Tol Becakayu bisa dipercepat. Pasalnya, ini merupakan proyek lawas yang sudah diinisiasi oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga sejak 1996.
Advertisement
"Saya tercengang juga melihat Tol Becakayu mangkrak dari 1996. Saya pikir harus selesaikan lah, masa dari 1996 belum selesai," ujar Menko Luhut, Jumat (24/12/2021).
Padahal, dia menilai kehadiran tol ini punya dampak luas untuk mengurai kemacetan antara Bekasi dan Cawang. Oleh karenanya, ia telah mengajak PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku pemilik jalan tol untuk mencari alternatif dana guna menyelesaikannya.
Menimpali hal tersebut, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bercerita, pengerjaan Tol Becakayu memang sempat terhenti pada 1998 gara-gara krisis moneter.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Maret 2022 Beroperasi
Waskita Karya kemudian masuk mengakuisisi ruas tersebut pada 2015. Namun, penyelesaiannya sempat terganggu pasca perseroan secara keuangan sempat tertatih-tatih akibat pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, hari ini pak Menteri (Luhut) berkunjung dan kita sudah mendekati penyelesaian. Insya Allah Maret 2022 bisa operasi dari connecting Tanjung Priok di Jatinegara sampai Bekasi Barat," terangnya.
Destiawan pun berterimakasih atas bantuan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan sejumlah ruas tol, salah satunya Tol Becakayu ini.
"Tentunya kami bisa selesaikan Tol Becakayu berkat dukungan pak Menko Maritim dan Investasi dengan adanya PMN tahun 2021 sebesar Rp 7,9 triliun. Dari situ untuk 7 ruas tol yang ada, Becakayi dapat alokasi Rp 1,1 triliun," tuturnya.
Advertisement