Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terplih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021). Gus Yahya unggul dalam perolehan suara mengalahkan kadidat petahana KH Said Aqil Siradj.
Gus Yahya bukan sosok sembarangan di Nahdlatul Ulama (NU), pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 ini merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Ayahnya juga dikenal sebagai sosiolog dan politikus pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Advertisement
Kakeknya juga seorang tokoh besar NU, KH Bisri Mustofa, penyusun Kitab Tafsir Al Ibris. Gus Yahya yang lahir dan besar di kalangan pesantren, sudah digembleng ilmu agama sejak dini.
Meski orang tuanya memiliki pesantren, tapi dia dikirim untuk mondok di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, yang diasuh oleh KH Ali Maksum.
Selepas dari pondok, Gus Yahya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM). Selama masa kuliah, Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Usai menjalankan studi di UGM, Gus Yahya sempat bermukim selama setahun di Mekkah, Arab Saudi untuk menuntut ilmu.
Sebagai kader NU tulen, Gus Yahya dikenal cukup dekat Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Yahyapernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001.
Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2014-2019 ini kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri, salah satu yang sempat menjadi polemik yaitu kehadiran Gus Yahya sebagai pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel.
Dalam forum itu, Gus Yahya menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) periode 2021-2026.
Kalahkan KH Said Aqil Siradj
Pemilihan Ketum atau Ketua Tanfidziyah PBNU ini dilakukan secara voting dalam rangkaian Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/202).
Seperti disiarkan langsung TVNU lewat kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Gus Yahya terpilih menjadi Ketum PBNU setelah mengantongi 337 suara. Dia unggul dari calon lainnya yakni KH Said Aqil Siroj yang mengantongi 210 suara. Sementara, ada satu suara abstain.
Sebelumnya, dalam penjaringan bakal calon Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya unggul setelah mengumpulkan 327 suara. Sementara petahana, Said Aqil Siroj, menempati posisi kedua dengan perolehan 205 suara.
Di tempat ketiga ada As'ad Said Ali yang mengantongi 17 suara, lalu Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal. Sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang memiliki hak suara.
Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Kiai Said karena mengumpulkan lebih dari 99 suara pada penjaringan bakal calon.
Advertisement