Trauma Dibayangi Muktamar ke-33, Muhammad Nuh Bersyukur Pemilihan Ketum PBNU Berlangsung Sejuk

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar NU ke-34 yang dihelat di Lampung, pada Jumat (24/12/2021).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Des 2021, 11:02 WIB
Muktamar PBNU (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar NU ke-34 yang dihelat di Lampung, pada Jumat (24/12/2021).

Pimpinan sidang pleno Muktamar, Muhammad Nuh menetapkan KH Yahya sebagai Ketua PBNU yang baru.

“Maka KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua PBNU masa hikmad 2021,” kata M Nuh pada Jumat (24/12/2021).

M Nuh kemudian menyampaikan hasil perolehan suara kedua calon. “Diperoleh hasil sebagai berikut, KH Said Aqil 210, KH Yahya Qolil Staquf 337,” kata dia.

Dengan suara bergetar, M Nuh bersyukur muktamar ke-34 berlangsung sejuk.

“Alhamdulillah kita telah bisa menyelesaikan seluruh acara Muktamar ke-34 dengan baik sekali, muktamar ini dibayangi Muktamar ke-33 yang sangat menyedihkan kejadiannya,” kata dia.

“Karena itu para kiai berpesan pada saya tolong dijaga betul muktamar ini sejuk sejuk. Alhamdulillah panjenengan semua bisa membuat mukatamar penuh kesejukan,” kata dia.


Nyaris Baku Hantam di Muktamar ke-33

Saat Muktamar ke-33 NU di Jombang Jawa Timur yang berlangsung pada Sabtu, 1 Agustus 2015 diwarnai baku hantam. Memanasnya situasi ini bahkan terjadi beberapa hari sebelum dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Pemantiknya adalah penggunaan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) untuk pemilihan Rois Aam PBNU 2015-2020.

Sejumlah pengurus wilayah dan cabang NU menolak menggunaan sistem AHWA untuk pemilihan Rois Aam. Puncak prahara terjadi pada Minggu (2/8/2015) malam, saat peserta muktamar nyaris baku hantam di sidang pleno.

Insiden nyaris baku hantam itu membuat sejumlah kiai sepuh prihatin. Keesokan harinya, Senin (3/8/2015) Gus Mus sampai menangis di sidang pleno untuk menenangkan muktamirin.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya