Menko Luhut Ajak Amerika Serikat Danai Proyek Tol Trans Sumatera

Menko Luhut mengatakan, pemerintah terus mendorong percepatan proyek infrastruktur seperti jalan tol. Salah satunya ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Des 2021, 12:00 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah terus mendorong percepatan proyek infrastruktur seperti jalan tol. Salah satunya ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

Untuk itu, pemerintah berharap adanya pemasukan investasi asing untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar backbone Tol Trans Sumatera dari Aceh hingga Lampung bisa selesai sebelum dirinya purnatugas pada 2024.

"(Tol) Sumatera pak Presiden bisa berikan arahan dituntaskan. Sekarang itu sebagian sudah jalan sampai Betung, Medan dan Parapat, dan kemudian dari Medan ke Aceh," kata Menko Luhut saat meninjau proyek Tol Becakayu Seksi 2A ujung di Bekasi, Jumat (24/12/2021).

Luhut menyatakan, ia bahkan telah meminta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk ikut berinvestasi di Jalan Tol Trans Sumatera. Namun, belum dirinci lebih lanjut ruas mana saja yang bakal dimasuki pembiayaan dari Negeri Paman Sam.

"Kemarin waktu Antony Blinken datang, saya bilang sama dia, kalau kalian serius mau bantu-bantu, nih bantuin sanah," kata dia.

Namun, pemasukan investasi untuk proyek Tol Trans Sumatera sempat disanksikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN pengembang jalan bebas hambatan tersebut.

Hutama Karya memperkirakan, butuh total dana Rp 547 triliun lebih untuk bisa menuntaskan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I-IV, yang terdiri dari 24 ruas sepanjang 2.813 km.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tak Layak Finansial

PT Hutama Karya (Persero) melaporkan adanya peningkatan trafik lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada hari pertama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021. (Foto: Hutama Karya)

Melihat angka tersebut, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera memang terhitung tidak layak secara finansial. Dia pun memaparkan tiga kategori proyek infrastruktur dari sudut pandang pembiayaan.

Pertama, jika proyek infrastruktur terbilang layak secara finansial, maka akan didorong kepada swasta untuk dikembangkan. Kedua, apabila infrastruktur itu tidak begitu layak secara finansial, maka BUMN atau swasta didorong masuk dengan motif kelayakan.

Ketiga, jika proyek besar tidak layak secara pembiayaan, maka pemerintah akan hadir untuk membangun infrastruktur tersebut.

"Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah kategori jalan tol ketiga. Namun secara ekonomi sangat Visibel, karena sangat penting sekali mengembangkan perekonomian di Sumatera," ujar Budi Harto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya