Liputan6.com, Bandung - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, berdasarkan data BMKG hampir semua wilayah di Jawa Barat memasuki musim penghujan. Menurutnya, musim penghujan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena ada pengaruh La Nina.
Baca Juga
Advertisement
"Analisis perkembangan musim hujan, di sini kita lihat di semua wilayah Jawa Barat, semuanya memasuki musim hujan. Dan yang perlu diperhatikan adanya anomali musim hujan kali ini berbeda dengan dua tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya," kata Dwikorita dalam kunjungannya ke Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (22/12/2021).
Fenomena La Nina merupakan fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Efek dari fenomena La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan bulanan di Pulau Jawa, dengan akumulasi curah hujan bulanan dapat meningkat hingga 70 persen.
La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.
Dwikorita mengatakan, BMKG merekomendasikan kepada pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah potensi curah hujan tinggi. Misalnya, menyiapkan dan mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
"Kami pernah berdiskusi dengan Menteri PUPR, memang dalam kondisi saat ini tata kelola air memang perlu diperhatikan dan beliau juga sudah menyampaikan sejak beberapa bulan lalu di awal musim hujan, sudah melakukan pengosongan-pengosongan waduk agar mampu menampung kelebihan curah hujan," katanya.
"Semoga tidak parah apabila masyarakat sudah siap. Sebetulnya, masyarakat juga ada tanggung jawab secara mandiri," ujar Dwikorita menambahkan.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta kepada BMKG untuk ikut aktif dalam memberikan informasi tentang bahaya bencana. Informasi yang dibagikan pun harus lebih kreatif, sehingga mudah dipahami masyarakat.
"Saya usul divisi komunikasi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi lewat video animasi dengan rasa krisis. Jadi, segala sesuatunya dimulai dulu dari kebahayaan atau kerawanan," katanya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.