Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, dibutuhkan langkah konkret untuk mengantisipasi masuknya varian virus baru Omicron pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satunya, lanjut Khofifah, dengan penjagaan dan pengawasan melalui pos pelayanan dan pengamanan di sektor transportasi, pariwisata serta tempat publik lainnya.
Advertisement
"Dinas Perhubungan Provinsi Jatim sudah pemetaan, mulai jalur darat, laut dan udara. Termasuk melakukan penebalan petugas saat operasi lilin dan pengecekan di beberapa titik yang sudah direncanakan Dishub Jatim bersama Polda Jatim," ujarnya kepada Liputan6.com di Surabaya, Jumat (24/12/2021).
Melalui Dinas Perhubungan Jatim, Khofifah menjelaskan beberapa strategi membatasi mobilitas masyarakat saat Nataru, yakni dilakukan random check pemeriksaan acak dokumen persyaratan perjalanan meliputi kartu vaksin dosis lengkap, hasil negatif rapid antigen dan penerapan aplikasi peduli lindungi.
Kemudian, tetap dilakukan pemeriksaan persyaratan dokumen Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) sesuai SE. Satgas Nomor 22 Tahun 2021 yang menggunakan moda transportasi umum baik Transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara.
“Itu di terminal bus, stasiun kereta api, terminal penumpang penyeberangan, pelabuhan laut dan di bandara tetap diberlakukan syarat tersebut,” ucap Khofifah.
Khofifah melanjutkan, pengaturan pergerakan kendaraan pribadi dan sepeda motor dengan penerapan ganjil genap pada Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dilakukan secara situasional.
"Disesuaikan angka ganjil genap tanggal pada saat itu, yang akan diberlakukan di wilayah aglomerasi, Ibu kota Provinsi dan area wisata serta wilayah lain sesuai peningkatan mobilitas masyarakat dibawah koordinasi Satlantas Polri," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Pos
Selain itu, lanjut Khofifah, tidak melakukan pembatasan operasional Angkutan barang. (sifatnya kondisional). Jumlah Penumpang yang diangkut untuk kendaraan umum maksimal 75 persen dari Kapasitas serta tidak ada Pos Penyekatan dan yang ada Pos Pelayanan vaksin dan pelayanan antigen.
"Tentunya Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berupaya menekan penyebaran Covid-19 dengan cara mengimbau masyarakat pengguna transportasi di wilayah Jawa Timur, untuk mendukung program Jatim Bangkit ditengah pandemi Covid-19 sebagai upaya mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang tetap terlindungi dan sehat," ucapnya.
Sementara untuk jumlah penggelaran pos, Gubernur Khofifah menyebut ada tiga pos yang disiapkan, yakni pos pengamanan (Pos PAM), pos pelayanan (pos YAN) dan pos pelayanan rest area.
"Untuk Pos PAM berjumlah 162 pos, Pos YAN sebanyak 50 pos dan Pos YAN Rest Area sebanyak 7 Pos," katanya.
Tugas dan tanggung jawab pos pengamanan (Pos PAM) adalah pengawasan terhadap prokes di lokasi wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat keramaian.
Pengawasan terhadap kapasitas pengunjung apabila melebih 75 persen dilakukan penutupan sementara. Penerapan plat nomor ganjil-genap pada ruas jalan. Melakukan giat pembubaran kerumunan pada malam tahun baru 2022.
Advertisement