Liputan6.com, Jakarta Makanan manis menjadi pantangan bagi penderita diabetes. Sebagai gantinya, buah menjadi solusi untuk dikonsumsi bagi mereka. Buah memiliki rasa manis yang berarti di dalamnya mengandung gula.
Seiring hal itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara seseorang yang mengonsumsi buah dengan penurunan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya.
Advertisement
Selain itu, buah juga memiliki keunggulan bawaan yang dianggap mampu mengurangi risiko kesehatan karena mengonsumsi gula.
Melansir laman Timesnownews, Senin (27/12/2021), seorang ahli neuroendokrinologi dan profesor emeritus pediatri di University of California, San Francisco Robert Lustig menjelaskan, “Buah utuh memiliki serat larut dan tidak larut. Secara bersamaan, kedua serat ini membentuk “kisi” seperti gel di bagian dalam duodenum di usus kecil.”
Akan tetapi, tidak semua orang ternyata bisa mengonsumsi buah sepuasnya. Misalnya penderita diabetes, mungkin sering bertanya-tanya, berapa banyak buah yang bisa dikonsumsi tapi tetap menjaga kadar gula darah, apa efek samping jika buah diolah menjadi jus, dan masih banyak lagi.
American Heart Association (AHA) menyarankan bagi penderita diabetes untuk mengonsumsi asupan gula tidak lebih dari 9 sendok teh dalam sehari. Itu setara dengan 36 gram atau 150 kalori. Namun, ini aturan bagi pria.
Sementara bagi wanita, sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh per hari. Itu setara dengan 25 gram atau 100 kalori.
Sebagai informasi, gula terdiri dari beberapa jenis. Selain glukosa, juga ada yang namanya fruktosa. Berikut ini setidaknya empat jenis gula yang paling umum di masyarakat.
- Glukosa
- Fruktosa (juga disebut gula buah)
- Sukrosa (juga disebut gula meja)
- Laktosa (juga disebut gula susu)
Manfaat makan buah-buahan
Mengonsumsi gula yang terkandung di dalam buah sebenarnya bermanfaat. Salah satunya dapat mengurangi lonjakan insulin dari makanan tinggi glikemik, seperti roti putih.
Sebab, kata Michael Greger dalam bukunya berjudul How Not to Die, “Serat dalam buah memiliki efek pembentuk gel di perut dan usus kecil yang menunjukkan pelepasan gula. Selain itu, fitonutrien tertentu dalam buah pun dianggap dapat membantu menghalangi penyerapan gula melalui dinding usus dan masuk ke aliran darah Anda.”
Buah-buahan serta sayuran, baik untuk dikonsumsi siapa pun. Sebab, makanan ini berperan dalam menjaga tubuh supaya menjadi lebih sehat. Terlebih bagi yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, jantung, stroke, obesitas, dan kanker tertentu.
Khususnya penderita diabetes, disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayuran. Tidak perlu khawatir karena mengandung rasa manis, sebagian besar buah memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang. Maka dari itu, buah tidak menyebabkan kenaikan secara tajam kadar glukosa darah pada tubuh. Bahkan buah lebih baik dibandingkan dengan makanan yang mengandung karbohidrat lainnya, seperti roti putih atau gandum.
Sebaiknya hindari mengonsumsi jus
Lain halnya dengan buah yang kemudian diolah, misalnya dijadikan jus, hal itu sebaiknya perlu dihindari. Sebab, buah yang dijadikan jus bisa mengandung gula alami yang tinggi. Selain itu, seratnya pun menjadi lebih sedikit dibandingkan ketika mengonsumsi buah secara langsung.
Ketika buah dijadikan jus, yang ada justru akan menyebabkan kadar glukosa darah naik. Kemudian dapat memengaruhi berat badan Anda dalam jangka panjang.
Sebuah studi dari Harvard School of Public Health pada 2013 menjelaskan, ada hubungan antara jus buah dengan peningkatan risiko diabetes.
Sementara untuk smoothie, kata Lustig, “Smoothie mungkin lebih baik daripada jus buah atau soda, tetapi insulis Anda mungkin akan meningkat dan berkontribusi pada patologi metabolisme.”
Pilihan buah yang baik
Di antara banyaknya buah, 10 buah ini baik dikonsumsi khususnya bagi penderita diabetes.
1. Anggur
2. Apel atau pir
3. Stroberi
4. Pisang
5. Blackberry
6. Persik
7. Kiwi
8. Jeruk
9. Ceri
10. Melon
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement