IHSG Susut 0,59 Persen pada 20-24 Desember 2021, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 8.231 Triliun

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,59 persen pada 20-24 Desember 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Des 2021, 06:00 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan pekan ini. IHSG turun 0,59 persen dari posisi 6.601,93 ke posisi 6.562,90 pada 20-24 Desember 2021.

Hal itu mendorong kapitalisasi pasar selama sepekan melemah 0,57 persen menjadi Rp 8.231,79 triliun dari Rp 8.278,74 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 0,18 persen menjadi 23,36 miliar saham dari 23,40 miliar saham pada pekan lalu. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).

Selanjutnya rata-rata frekuensi harian bursa tergelincir 4,55 persen menjadi 1.250.237 kali transaksi dari 1.309.827 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa susut 16,01 persen menjadi Rp 10,52 triliun dari Rp 12,52 triliun pada pekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 205,53 miliar pada Jumat, 24 Desember 2021. Sepanjang 2021, investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 37,47 triliun.

Pada pekan ini, ada pencatatan saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA). PT Dharma Polimetal Tbk mencatatkan saham perdana di papan utama BEI pada Senin, 20 Desember 2021.

Dharma Polimetal bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Automobiles & Components. Adapun Industri dan Sub Industri DRMA adalah Auto Components dengan sub industri Auto Parts & Equipment.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pencatatan Obligasi

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, ada dua pencatatan obligasi dan sukuk pada 20-24 Desember 2021. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Protelindo Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI senilai Rp3,34 triliun pada Senin, 20 Desember 2021.

PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk Obligasi tersebut dan PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya pada Kamis, 23 Desember 2021, PT Aneka Gas Industri Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai Obligasi dan Sukuk masing-masing sebesar Rp 150 miliar.

Hasil pemeringkatan Fitch untuk Obligasi adalah A-(idn) (Single A Minus), sedangkan untuk Sukuk adalah A-idn(sy) (Single A Minus Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 98 emisi dari 58 Perusahaan Tercatat senilai Rp103,31 triliun.

Total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 474 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp432,16 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 123 Perusahaan Tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.522,98 triliun dan USD300,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,04 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya