Liputan6.com, Jakarta Musikus Daniel Dyonisius baru saja meluncurkan album terbarunya bertajuk Miles to Go. Layaknya musisi berkualitas, Daniel juga menggelar sebuah konser untuk memperkenalkan lagu-lagu di album terbarunya. Konser perilisan albumnya digelar di FabsterStage, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2021) malam.
Kemunculan Daniel Dyonisius mencuri perhatian publik jazz Indonesia. Ini terbukti dari penuhnya lokasi konser mininya ini berlangsung. Dalam penampilannya ini, Daniel Dyonisius juga menghadirkan Qadra Shakuhachi pada drums dan Hanhan pada bas. Konsernya sendiri mengambil tema "𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐚𝐛𝐮𝐥𝐨𝐮𝐬 𝐉𝐚𝐳𝐳 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭" #𝟏𝟗 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 '𝐃𝐚𝐧𝐢𝐞𝐥 𝐃𝐲𝐨𝐧𝐢𝐬𝐢𝐮𝐬 𝐓𝐫𝐢𝐨'.
Diakui oleh Daniel, album Miles to Go ini merupakan sebagai sebuah penghormatan kepada komposer, penulis lagu, dan pemusik jazz Indonesia. Diakuinya hal ini merupakan sebuah perjalanan spiritual melalui musik, dimulai dari solo gitar yang intens dan eksploratif hingga balada dengan tema melodi yang menenangkan dan sederhana.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inspirasi
Daniel mengaku inspirasi karya-karya dalam album ini datang bukan hanya dari musisi jazz mancanegara seperti John Coltrane, Bill Evans, Keith Jarrett, Wes Montgomery, Lee Ritenour, dan Allan Holdsworth, namun juga dari melodi dan lirik puitis musisi Indonesia seperti Ebiet G. Ade, Guruh Soekarno Putra, Chrisye, Eros Djarot, Yockie Suryoprayogo, Tonny Koeswoyo, dan Dewa Budjana.
Advertisement
Jazz
Daniel Dyonisius tumbuh di dalam sebuah keluarga pecinta musik dan seni. Sejak usia dini ia sudah dikelilingi oleh bunyi-bunyian musik tradisional, jazz, pop, dan rock dari berbagai Negara.
Ia mulai mempelajari gitar di usia 10 tahun, seperti umumnya anak-anak yang tertarik pada citra musisi di atas panggung atau jalanan Jakarta. Meskipun bermula dari gitar klasik, Daniel sudah bereksperimen dengan improvisasi dan menulis musik sedari awal.
Harapan
Daniel berharap untuk terus memproduksi dan merilis musiknya sendiri. Ke depannya, ia ingin menggabungkan lebih banyak suara dan elemen dari berbagai sumber, termasuk musik tradisional Indonesia, dalam komposisinya. Tujuannya bermusik adalah agar karyanya bisa menjadi sumber terapi bagi pendengar, di mana pun berada.
Advertisement