Waspada, Pelaku Kejahatan Sebar Trojan Android via Laman Google Play Store Palsu

Dengan daftar 55 juta pelanggan di dunia, pelaku membuat laman web Google Play Store palsu agar dapat menyebarkan trojan Android buatan mereka ke perangkat korban.

oleh Yuslianson diperbarui 26 Des 2021, 15:00 WIB
Android malware (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pelaku kejahatan diketahui menyebarkan trojan mobile banking yang menargetkan pengguna layanan keuangan terbesar di Brasil, yaitu Itau Unibanco.

Dengan daftar 55 juta pelanggan di dunia, pelaku menggunakan trik unik agar dapat menyebarkan trojan buatan mereka ke perangkat korban.

Dikutip dari BleepingComputer, Minggu (26/12/2021), pelaku membuat laman web yang terlihat mirip dengan toko aplikasi resmi Google Play untuk megelabui pengguna.

Bagi pelanggan yang tidak berhati-hati, mereka akan berpikir laman web Google Play Store palsu itu resmi dan langsung menginstall aplikasi tersebut ke tablet atau HP Android mereka.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pura-Pura Jadi Aplikasi Resmi

Trojan adalah program jahat yang melakukan tindakan tanpa diizinkan oleh pengguna komputer yang sah.

Malware tersebut berpura-pura menjadi aplikasi perbankan resmi Itaú Unibanco, dan menampilkan ikon yang sama dengan aplikasi yang sah.

Jika pengguna mengklik tombol "Instal", mereka akan diminta untuk men-download APK, menjadi petanda penipuan.

Seperti diketahui, saat menginstal aplikasi dari Google Play Store pengguna akan disajikan antarmuka toko, tidak pernah meminta pengguna mengunduh dan instal aplikasi secara manual.

 


Coba Akses Aplikasi Resmi

Ilustrasi Penggunaan Ponsel Credit: pexels.com/Steve

Peneliti di Cyble menganalisis malware menemukan, setelah diklik, program itu akan mencoba membuka aplikasi perbangkan Itaú resmi dari Play Store.

Jika berhasil, ia menggunakan aplikasi resmi untuk melakukan transaksi penipuan dengan mengubah tampilan kolom input pengguna.

Karena tidak meminta izin berbahaya apa pun selama penginstalan, trojan ini mampu menghindari deteksi dari program anti virus.

(Ysl/Tin)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya