Liputan6.com, Laut Aegea - Sedikitnya 16 orang tewas ketika sebuah kapal migran tenggelam di Laut Aegea, kata penjaga pantai Yunani Sabtu pagi (25/12/2021), hanya beberapa jam setelah insiden serupa merenggut 11 nyawa lagi.
Tragedi kapal tenggelam terbaru ini -- yang ketiga sejak Rabu 22 Desember-- terjadi di tengah aktivitas penyelundup yang tinggi yang tidak terlihat di perairan Yunani dalam beberapa bulan.
Advertisement
Menurut Athens News Agency, penjaga pantai menemukan 16 jasad pada Jumat 24 Desember malam, termasuk tiga wanita dan seorang bayi, dan menyelamatkan 63 orang dari sebuah kapal yang terbalik dan tenggelam di dekat Pulau Paros.
Beberapa jam sebelumnya, 11 jasad ditemukan dari sebuah kapal yang kandas di sebuah pulau di utara Pulau Antikythera, Yunani, pada Kamis 23 Desember malam.
"90 orang yang terdampar di pulau itu diselamatkan," kata penjaga pantai.
Pada Rabu 22 Desember, sebuah sampan yang membawa migran dilaporkan terbalik di Pulau Folegandros, menewaskan sedikitnya tiga orang.
"13 orang berhasil diselamatkan, sementara puluhan lainnya masih hilang," kata pihak berwenang Yunani.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan kecelakaan Folegandros adalah yang terburuk di Laut Aegea tahun ini.
"Kapal karam ini adalah pengingat menyakitkan bahwa orang-orang terus melakukan perjalanan berbahaya untuk mencari keselamatan," kata Adriano Silvestri, asisten perwakilan UNHCR di Yunani.
Sebelumnya pada Jumat 24 Desember, penjaga pantai telah mencegat kapal lain yang membawa 92 pria dan anak laki-laki di dalamnya setelah kandas di pantai semenanjung Peloponnese.
Tiga tersangka penyelundup yang melarikan diri dari perahu dengan berjalan kaki kemudian ditangkap.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
UNHCR: 2.500 Orang Lebih Tewas atau Hilang di Laut Saat Mencapai Eropa
UNHCR memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 orang tewas atau hilang di laut dalam upaya mereka mencapai Eropa dari Januari hingga November tahun ini.
Hampir satu juta orang, terutama pengungsi Suriah, tiba di Uni Eropa pada 2015 setelah menyeberang ke pulau-pulau Yunani yang dekat dengan Turki.
"Saat ini, aksi kriminal para penyelundup yang tidak peduli dengan kehidupan manusia semakin meningkat, menumpuk puluhan orang yang tertekan, tanpa jaket pelampung, di kapal yang bahkan tidak memenuhi standar keselamatan dasar," Giannis Plakiotakis, Menteri Kelautan berkomentar pada Jumat 24 Desember malam.
Advertisement