Liputan6.com, London - Pada tanggal 26 Desember 1914, kapal penjelajah tempur Jerman Scharnhorst ditenggelamkan oleh kapal perang Inggris di Arktika.
Baku hantam kedua kapal tersebut terjadi setelah sinyal angkatan laut Jerman yang diterjemahkan mengungkapkan bahwa Scharnhorst sedang dalam misi untuk menyerang konvoi Anglo-Amerika ke Rusia.
Advertisement
Angkatan Laut Hitler telah menimbulkan ancaman serius bagi konvoi pengiriman pasokan ke Uni Soviet sejak musim gugur 1941, demikian seperti dikutip dari History.com, Minggu (26/12/2021).
Kapal dagang Amerika, Inggris, dan Soviet telah mengalami serangan dahsyat di Arktik, sebagian besar oleh U-boat Jerman.
Operasi Rainbow adalah rencana Jerman untuk menyerang dua konvoi Anglo-Amerika saat mereka berlayar antara Bear Island dan North Cape dalam perjalanan ke front Timur.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemecah Kode Inggris Mengubah Lanskap Pertempuran
Tapi Enigma, pemecah kode Inggris, sekali lagi memberi Sekutu informasi strategis sensitif yang mereka butuhkan untuk mengantisipasi dan mencegah bencana.
Scharnhorst, kapal penjelajah tempur Jerman setinggi 31.000 ton, yang telah menenggelamkan kapal penjelajah Inggris Rawalpindi, dikejutkan oleh kapal perang Inggris Duke of York, yang menenggelamkannya dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Tanjung Utara.
Sekitar 2.000 pelaut dan awak Jerman tenggelam dan hanya 36 yang selamat.
Advertisement