Liputan6.com, Jakarta - Seorang profesor Jepang dari Universitas Meiji di Tokyo telah mengembangkan layar TV pertama yang dapat dijilat yang dapat meniru rasa makanan. Hal itu dalam langkah lain menuju pengalaman menonton multi-indera.
Penemuan aneh ini juga memiliki beberapa aplikasi praktis, termasuk tetapi tidak terbatas pada memfasilitasi pembelajaran jarak jauh untuk koki pemula dan memungkinkan permainan mencicipi dan pertunjukan permainan jarak jauh.
Baca Juga
Advertisement
Perangkat yang disebut Taste the TV (TTTV), dikembangkan oleh profesor Homei Miyashita, yang bersama-sama dengan tim yang terdiri dari 30 mahasiswa Universitas Meiji. Mereka telah mengembangkan berbagai perangkat yang berhubungan dengan rasa, termasuk garpu yang meningkatkan rasa makanan.
Perangkat ini berisi korsel 10 tabung rasa, seperti manis, asam, asin, pahit, gurih, dan lain-lain. Tabung tersebut yang dapat menyemprotkan kombinasi tertentu untuk menciptakan rasa makanan tertentu.
Tabung-tabung itu menyemprotkan rasa ke "film higienis" di layar TV, yang bisa dijilat pengguna untuk mencicipi makanannya. Dalam demonstrasi untuk wartawan, salah satu siswa Miyashita mengatakan kepada TTTV bahwa dia ingin mencicipi cokelat manis.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga TV
Setelah beberapa kali mencoba, perangkat merespons, mengulangi pesanan, dan menyemprotkan kombinasi rasa ke film di layar TV, dan rasanya seperti “cokelat susu…seperti saus cokelat.”
Perangkat Miyashita juga relatif terjangkau. Profesor memperkirakan bahwa memproduksi TTTV dalam skala komersial akan menelan biaya sekitar 100.000 yen per unit atau Rp12,4 juta.
Mengingat kelayakan komersial dari penemuannya, profesor juga dilaporkan dalam pembicaraan dengan beberapa perusahaan tentang penggunaan teknologi semprot di perangkat. Mereka ingin untuk menerapkan rasa pada irisan roti panggang.
Advertisement
Makan di Restoran
Mengomentari penemuan terbarunya, Miyashita mengatakan kepada The Guardian, tujuannya adalah untuk memungkinkan orang-orang memiliki pengalaman makan di restoran di belahan dunia lain. Bahkan saat tinggal di rumah.
Mengingat pandemi COVID-19 dan pembatasan terkait, perangkat ini juga dapat membantu orang terhubung kembali dan berinteraksi dengan dunia luar dengan cara baru. Warganet ramai membicarakan penemuan profesor tersebut.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19
Advertisement