Liputan6.com, Beni - Para pejabat di Republik Demokratik Kongo mengatakan setidaknya enam orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah restoran yang ramai di kota timur Beni pada Sabtu 25 Desember 2021.
Polisi mencegah pembom memasuki gedung, tetapi dia meledakkan dirinya di pintu masuk untuk membunuh dirinya sendiri dan lima orang lainnya.
Advertisement
Sementara itu, 13 orang lainnya terluka, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (26/12/2021).
Para pejabat menyalahkan serangan hari Sabtu terhadap Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok militan yang dikatakan terkait dengan apa yang disebut ekstremis Islam.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Lebih dari 30 orang merayakan Natal di restoran ketika bom meledak, dua saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bentrokan di RD Kongo
Sering terjadi bentrokan di Beni antara tentara dan Islamis dalam beberapa pekan terakhir.
Pada bulan November, pasukan Kongo dan Uganda memulai operasi gabungan terhadap ADF dalam upaya untuk mengakhiri serangkaian serangan brutal.
Pihak berwenang di Uganda mengatakan kelompok itu berada di balik serangkaian serangan baru-baru ini di negara itu, termasuk di ibukota Kampala.
Kelompok militan ini dibentuk pada 1990-an oleh uganda tidak puas dengan perlakuan pemerintah terhadap Muslim, tetapi diarahkan dari Uganda barat dan sisa-sisanya melarikan diri melintasi perbatasan ke Kongo.
Advertisement