Liputan6.com, Jakarta - Senada dengan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, eX Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut bahwa Varian Delmicron bukanlah varian baru Virus Corona.
Lewat keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu siang, 26 Desember 2021, Tjandra, mengatakan, istilah Delmicron bermula dari keterangan salah seorang anggota Satgas (taskforce) dari negara bagian Maharashtra di India, Dr Shashank Joshi.
Advertisement
Berikut hal-hal yang mesti diketahui mengenai gembar-gembor adanya Delmicron dari Prof Tjandra Yoga.
- Istilah ini tampaknya banyak bermula dari keterangan Dr Shashank Joshi. Salah seorang anggota Satgas (taskforce) dari negara bagian Maharashtra di India. Ibukota Maharashtra adalah Mumbai atau Bombay, kota perdagangan dan juga pusat industri film Bollywood.
- Otoritas berwenang di India termasuk yang ternama seperti Indian Council of Medical Research (ICMR) tidak pernah memberikan informasi tentang ada tidaknya Delmicron, juga tidak ada pernyataan dari organisasi resmi apapun di India, juga tidak ada penjelasan dari pakar lain yang menyebutkan tentang Delmicron.
- Jadi, sejauh ini hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan di wawancara media, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah.
- Sejauh ini disebutkan bahwa ini bukanlah varian baru, tetapi pasien yang terserang varian Delta dan varian Omicron, sehingga diduga cepat menular dan keluhannya tidak ringan, tetapi sekali lagi belum ada bukti ilmiah yang jelas tentang hal ini
- Kita tahu penamaan varian WHO adalah berdasar abjad Yunani. Jadi, sepatutnya tidak akan ada istilah Delmicron dalam klasifikasi VOC (variant of concern) atau VOI (variant of interest) WHO.
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
Advertisement