Wagub DKI: Baru 12 dari 46 Kilometer Tanggul NCICD yang Jadi Prioritas

Wagub Riza menjelaskan nantinya pembangunan tanggul NCICD tersebut dilakukan mulai dari kawasan Kamal Muara hingga Kali Blencong.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Des 2021, 02:22 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan peninjauan pembangunan tanggul pantai raksasa atau NCICD di kawasan Jakarta Utara. Rencananya pembangunan tanggul dilakukan sepanjang 130 kilometer.

"Hari ini saya berkesempatan meninjau pembuatan tanggul pantai NCICD sebagai upaya penanggulangan banjir rob. Seperti kita ketahui banjir itu sumbernya dari banjir lokal dari atas hujan dari banjir rob ataupun banjir bandang," kata Riza di Jakarta Utara, Minggu (26/12/2021).

Dia menjelaskan nantinya pembangunan tanggul tersebut dilakukan mulai dari kawasan Kamal Muara hingga Kali Blencong. Riza menyatakan saat ini pembangunan tanggul yang diprioritaskan yaitu sepanjang 46 kilometer.

Yakni lokasi atau titik-titik yang diperkirakan kritis akibat rawan banjir rob. Namun, lanjut Wagub DKI ini, 46 kilometer tersebut belum dibangun secara keseluruhan.

"Kita baru menyelesaikan 12,6 kilometer. Sisanya 33 kilometer akan dikerjakan PUPR kurang lebih 11 kilometer dan Pemprov 22 kilometer," ucapnya.

Politikus Gerindra tersebut juga menyatakan pembangunan tanggul tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar. Nantinya, pihaknya akan berkoordinasi dan meminta dukungan anggota DPRD DKI Jakarta.

"Dan juga dari pemerintah pusat kita bisa dapat biaya PEN untuk kepentingan penanganan banjir," jelas Ahmad Riza Patria


Usulan Bentuk Pansus Sumur Resapan

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetya Edi Marsudi angkat bicara mengenai usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk membentuk Pansus Sumur Resapan. Prasetya menilai pansus tersebut saat ini tidak diperlukan.

"Saya rasa enggak perlu. Orang dananya sudah saya nolkan, ngapain bikin pansus lagi," kata Prasetya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Desember. 

Politikus PDIP itu menyatakan penanganan banjir di Jakarta dapat dilakukan dengan normalisasi sungai. Saat ini Pemprov DKI Jakarta terus melakukan pembangunan sumur resapan di sejumlah titik.

"Tapi kalau semua alur diperbaiki, dinormalisasi, kan tinggal mana sih masalahnya. Ini kan enggak, mencari-cari hal-hal yang enggak mungkin kayak sumur resapan," ucapnya.

"Saya membuktikan sendiri, masa dikeruk 3 meter, airnya dipindah keluar, ya itu buat apa. Saya rasa sebetulnya harus sadar, siapa sih yg punya ide itu, tolong ditangkap," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya