Liputan6.com, Tel Aviv - Israel pada Minggu (26/12) mengumumkan rencana multi-juta dolar untuk mengembangkan Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, termasuk pendirian dua pemukiman baru.
Dalam rapat kabinet khusus yang diadakan di Golan, para menteri menyetujui rencana untuk memperkuat permukiman Israel di wilayah asli Suriah, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan rencana, dua pemukiman baru, Asif dan Matar, akan didirikan di wilayah yang disengketakan, masing-masing dengan sekitar 2.000 unit rumah baru, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (27/12/2021).
Para menteri Israel juga memutuskan untuk mengalokasikan 576 juta shekel (sekitar 183 juta dolar AS) untuk membangun 7.300 unit rumah baru selama lima tahun ke depan di Kota Katzrin dan Dewan Regional Golan, menurut kantor tersebut.
Tujuan dari investasi tersebut adalah untuk menggandakan jumlah penduduk di Katzrin, dan "secara signifikan meningkatkan" jumlah penduduk di komunitas kecil Dewan Daerah Dataran Tinggi Golan, tambahnya.
Sekitar 322 juta shekel akan diinvestasikan untuk meningkatkan transportasi, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur lainnya, selain mengembangkan pariwisata, pusat penelitian dan pengembangan, serta usaha kecil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Diakui Komunitas Internasional
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya pada 1980-an, tetapi komunitas internasional tidak pernah mengakui langkah tersebut.
Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Maret 2019 bahwa ia mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Pada 5 November 2020, Majelis Umum PBB mengkonfirmasi kedaulatan Suriah atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak pertempuran pada Juni 1967.
Advertisement