Liputan6.com, Beijing - China memanfaatkan jelang Pertandingan Olimpiade Musim Dingin untuk mendorong upayanya memperbaiki lingkungan, tapi wilayah ibu kota Beijing yang rawan kabut asap tetap bersiap menghadapi kemungkinan yang terburuk.
Beijing telah memperbaiki kualitas udaranya sejak China terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022. Tapi Kementerian Ekologi dan Lingkungan China telah mengatakan risiko kabut asap musim dingin tetap "parah."
Baca Juga
Advertisement
Juru bicara kementerian, Liu Youbin, mengatakan kepada para wartawan pekan lalu bahwa rencana-rencana darurat telah diberlakukan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (28/12/2021)
"Ketika waktunya sudah tiba, Beijing dan Hebei akan dipandu untuk mengadopsi upaya-upaya perlindungan lingkungan yang wajar, sesuai hukum," katanya.
Rumor yang menyebut bahwa industri-industri berat China yang menimbulkan polusi di area itu akan ditutup mulai 1 Januari adalah "tidak benar," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Janji Xi Jinping
Para pengkritik memperingatkan pada 2015 ketika China terpilih jadi tuan rumah Olimpiade, bahwa Olimpiade Musim Dingin bisa dibayangi dengan kabut asap berbahaya di kawasan yang didominasi oleh industri berat.
Presiden China Xi Jinping kemudian berjanji untuk menyelenggarakan Pertandingan "hijau," dan Hebei berjanji akan "mentransformasi dan memperbaiki" ekonomi industrinya.
Sejak itu, China telah menanam ribuan hektar pohon di Beijing di sekitar provinsi Hebei, membangun kebun-kebun bertenaga angin dan surya, serta merelokasi ratusan bisnis.
Advertisement