Liputan6.com, Jakarta - Kerinci adalah kabupaten paling barat Provinsi Jambi. Kabupaten ini merupakan daerah wisatanya Provinsi Jambi, sehingga dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga.
Kerinci ditetapkan sebagai kabupaten sejak awal berdirinya provinsi itu dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Pada 2011, pusat pemerintahan berpindah ke Kecamatan Siulak. Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil yaitu Kurinji, yang merupakan nama bunga yang tumbuh di daerah pegunungan India Selatan.
Kurinji merujuk pada kawasan pegunungan. Bisa dibilang hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil.
Awalnya, Kerinci hanya nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Daerahnya kini disebut sebagai Kerinci (Kinci atau Kince atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
Baca Juga
Advertisement
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Kerinci. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Kerinci yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Budaya Kerinci
Masyarakat Kerinci menganut sistem adat matrilineal, seperti suku Minangkabau. Matrilineal merupakan sistem garis keturunan yang menempatkan ibu sebagai penentu garis keturunan. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan.
Suku Kerinci memiliki banyak tarian tradisional seperti Tarian Asyeik Naik Mahligai, Mandi Taman, Ngayun Luci tarian ini merupakan peninggalan dari tradisi Animisme. Setelah masuknya Islam, berkembang tarian yang lebih Islami seperti tari Rangguk, Sike Rebana, dan Iyo-iyo.
Suku Kerinci juga memiliki sastra Lisan yang tertuang dalam bentuk Tale, Barendih, Mantau, Nyaho, Kunun dan K'ba. Selain itu, Suku Kerinci memiliki seni bela diridan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk.
2. Tari Nitih Mahligai
Tari Nitih Mahligai merupakan salah satu dari jenis tarian yang masih berkembang di Desa Siulak Mukai Tengah, Kecamatan Gunung Kerinci. Kita dapat menyaksikan bagaimana perempuan-perempuan Kerinci melakukan hal-hal ekstrem. Mereka bisa menari di atas api, menginjak pecahan kaca, menari di atas sebutir telur, dihunus dengan pedang, tetapi hal-hal tersebut tak menimbulkan bekas luka sedikitpun.
Pada zaman dahulu, tarian ini menjadi sarana komunikasi kepada roh nenek moyang dan masyarakat, sebagai sarana penyembuhan. Bisa juga sebagai sarana pengungkapan rasa syukur, dan sebagai sarana pengikat solidaritas masyarakat setempat, khususnya antar-sesama penyandang gelar adat. Tarian ini dapat disaksikan saat diselenggarakannya acara resmi, perayaan hari besar, penyambutan tamu penting, pesta rakyat, kepariwisataan, dan lain sebagainya di Kerinci.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Gunung Kerinci
Kabupaten Kerinci tentunya tak bisa dipisahkan dari Gunung Kerinci. Gunung ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura.
Gunung tertinggi di Sumatra ini juga merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovulcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada 2009.
Gunung Kerinci terletak tepat di perbatasan antara Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang, Sumatra Barat. Gunung ini juga menjadi batas antara wilayah Etnis Minangkabau dengan Suku Kerinci yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Dari puncaknya, pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu.
4. Suku Kerinci
Suku Kerinci adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Jambi, Malaysia dan daerah lainnya. Suku bangsa ini terbanyak berpusat di Kabupaten Kerinci yang terletak dekat perbatasan Provinsi Sumatra Barat.
Suku Kerinci mempunyai rasa kekeluargaan yang mendalam. Rasa sosial, tolong-menolong, kegotongroyongan tetap tertanam dalam jiwa mereka. Keluarga atau antar-keluarga sangat peka terhadap lingkungan atau keluarga lain.
Advertisement
5. Kuliner khas Kerinci
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya Gulai Ikan Semah yang berbahan dasar Ikan Semah, santan kelapa, dan bumbu-bumbu campuran. Cara mengolah Gulai Ikan Semah sama seperti mengolah gulai pada umumnya. Rasa daging Ikan Semah mirip tulang muda pada ayam. Sebagai ikan yang hidup di arus sungai deras, daging ikan semah bertekstur padat dan lezat.
Lalu, ada Dodol Kentang. Dodol kentang sama seperti dodol pada umumnya, yang membedakan adalah bahan utamanya, kentang. Ada juga Soto Semurup. Soto ini tidak jauh berbeda dengan soto lainnya. Isi soto antara lain nasi, sayuran, dendeng sapi, dan soun atau bihun.
Kuah soto ini berwarna kuning bening dan ditambah dengan kerupuk merah atau bawang goreng. Sedikit perbedaan antara Soto Semurup dan soto lainnya adalah daging sapi di dalamnya sudah dimasak menjadi dendeng terlebih dahulu. Kuliner khas Kerinci lainnya ada Dendeng Batokok, Lemang Kantong Semar, Air Sebuk Kawo, Sirup Kayu Manis dan masih banyak lagi.
6. Wisata Kerinci
Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jambi. Salah satunya adalah Air Terjun Telun Berasap. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter. Warga setempat memberikan nama telun berasap karena keunikan air terjun tersebut yang selalu diselimuti kabut air yang seolah-olah menyerupai asap putih, akibat derasnya air yang terhempas ke batu dan menguap.
Ada juga Rawa Bento yang merupakan rawa tertinggi yang ada di Sumatra yaitu pada ketinggian 1333 mdpl. Rawa ini terletak di terletak di Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci. Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1000 hektaere ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil.
Tempat wisata menarik lainnya di Kerinci antara lain, Gunung Kunyit, Danau Gunung Tujuh, Danau Kerinci, Danau Kaco, Air Terjun Pancaro Rayo, Air Terjun Pendung, Kampung Batu Megalitikum, Kebun Teh Kayu Aro, Masjid Keramat, Gue Kelelawar dan masih banyak lagi.
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Advertisement