Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 27 Desember 2021 setelah pasar kembali dibuka usai libur Natal. Di sisi lain, investor juga mengamati penyebaran varian COVID-19, omicron.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik hampir 1,4 persen ke posisi 4.791,19. Indeks S&P 500 mencatat rekor ke-69 pada 2021. Indeks ini juga mencapai rekor intraday untuk pertama kali dalam lebih dari sebulan.
Advertisement
Indeks Dow Jones bertambah 351,82 atau sekitar 1 persen menjadi 36.302,38. Indeks Nasdaq bertambah sekitar 1,4 persen menjadi 15.871,26.
Analis tetap positif pada prospek saham secara keseluruhan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Studi baru menunjukkan strain omicron memiliki risiko rawat inap yang lebih rendah dari pada varian COVID-19 lainnya.
"Kami tidak mengharapkan omicron untuk mempengaruhi prospek pertumbuhan secara signifikan, tetapi kemungkinan akan mempercepat akhir pandemi COVID-19,” kata Dubravko Lakos-Bujas dari JP Morgan, dilansir dari CNBC, Selasa (28/12/2021).
Investor mencari reli santa claus untuk menutup tahun dengan indeks S&P 500 menguat lebih dari 27 persen. Indeks acuan secara historis naik selama reli Sinterklas-lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua hari pertama tahun baru. Periodenya dimulai pada Senin, 27 Desember 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham di Wall Street
Saham teknologi mendorong kenaikan indeks S&P 500. Saham AMD dan Nvidia termasuk saham yang mencatatkan keuntungan dengan masing-masing naik 5,6 persen dan 4,4 persen.
Selain saham teknologi, saham energi juga memimpin kenaikan indeks seiring harga minyak menguat. Saham APA Corp bertambah 7,3 persen, saham Devon Energy naik hampir 6,1 persen dan saham Diamondback Energy tumbuh 4,9 persen. Sektor saham energi termasuk sektor yang mencatatkan kinerja terbaik di indeks S&P 500.
Sementara itu, hal berkaitan dengan liburan naik 8,5 persen pada 2021, ini laju tercepat dalam 17 tahun, berdasarkan data Mastercard.
Kenaikan tersebut terjadi di tengah gangguan rantai pasokan, harga lebih tinggi dan varian omicron dalam beberapa minggu terakhir yang bayangi pasar. Saham ritel antara lain Ralph Lauren dan Ross Store menguat.
Saham GoDaddy melonjak sekitar 8,4 persen setelah laporan investor aktivis Starboard Value LP mengambil 6,5 persen saham di pendaftar domain. Namun, saham perjalanan lebih rendah pada Senin, 27 Desember 2021 seiring kasus COVID-19 yang melanda sektor tersebut.
Saham maskapai turun setelah liburan akhir pekan yang menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan karena terkait COVID-19.
Varian omicron menyebabkan kekurangan staf pada saat maskapai ingin meningkatkan jadwal mereka untuk memenuhi permintaan perjalanan yang tinggi. Saham Delta Air Lines, United Airlines, dan America Airlines kompak ditutup melemah.
Advertisement
Pakar Penyakit Menular AS Dr Fauci Ingatkan Penyebaran Varian Omicron
Saham pelayaran juga terpukul setelah wabah COVID-19 terjadi di kapal pesiar. Saham Royal Caribbean turun 1,3 persen, saham Carnival melemah hampir 1,2 persen dan Norwegian Cruise Line susut 2,5 persen.
Pakar penyakit menular AS Dr.Anthony Fauci menuturkan, kasus COVID-19 akan terus melonjak karena varian omicron menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Fauci memperingatkan agar tidak berpuas diri.
"Setiap hari naik dan turun. Rata-rata mingguan terakhir adalah sekitar 150.000 dan kemungkinan akan jauh lebih tinggi,” ujar Fauci.