Sosok Monster Laut Raksasa dari 240 Juta Tahun Lalu

Monster laut ini mirip dengan lumba-lumba, namun ukurannya sangat besar.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Des 2021, 06:37 WIB
Cymbospondylus youngorum. Dok: Natural History Museum, ilustrasi oleh Stephanie Abramowicz

Liputan6.com, Los Angeles - Fosil seekor raksasa laut yang mirip lumba-lumba ditemukan oleh para ilmuwan. Makhluk itu diyakini berasal dari sekitar 240 juta tahun lalu.

"Monster laut" itu diberi nama Cymbospondylus youngrum. Fosil ditemukan di padang pasir Black Rock, Nevada, Amerika Serikat.

Dilaporkan Sci News, Selasa (28/12/2021), fosil tengkorak makhluk itu saja mencapai 2 meter. Tubuhnya diestimasi sepanjang 17 meter.

Ilmuwan menyebut makhluk raksasa itu berasal dari zaman Middle Triassic. Mereka pertama muncul di samudera usai kepunahan massal era Perem (Permian Great Extinction) pada sekitar 248 juta tahun lalu.

Tak hanya tampilannya yang mirip lumba-lumba, makhluk raksasa ini juga bernapas seperti lumba-lumba dan paus. Tubuhnya panjang, matanya bisa melihat kedalaman, dan moncongnya panjang yang cocok untuk menangkap ikan dan gurita.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penguasa Lautan

Ilustrasi batu ditengah laut (pixabay)

Hasil temuan fosil ini dirilis di jurnal Science. Salah satu penelitinya adalah pakar paleontologi Dr. Martin Sander dari Universitas Bonn menyebut makhluk-makhluk ini sudah lama masuk ke khayalan khalayak ramai.

Situs Natural History Museum menyebut bahwa fosil ini bisa mengungkap lebih banyak hal tentang para Dinosaurus di samudera.

Spesies ini masuk dalam kategori ichthyosauria, yakni merupakan makhluk purbakala yang ada di lautan.

Cymbospondylus youngorum menjadi salah satu jenis ichthyosauria yang mencapai ukuran raksasa. Saat ini, fosilnya berada di Natural History Museum di Los Angeles. 

"Apabila dinosaurus menguasai daratan, ichthyosaurus ... menguasai ombak, mencapai ukuran gargantuan serupa dan spesies yang beranekaragam," tulis Natural History Museum.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya