Kasus Flu Burung Muncul di Peternakan Bebek di Busan

Pihak berwenang di Korsel memantau kasus flu burung di peternakan bebek di Busan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Des 2021, 08:30 WIB
Dokter departemen satwa liar India mengumpulkan sampel usap dari bebek di taman Manda di Jammu, India (7/1/2020). Di negara bagian utara Himachal Pradesh melaporkan kasus flu burung, sekitar 2.400 burung migrasi kebanyakan angsa ditemukan mati di sekitar bendungan Pong Dam. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, Busan - Korea Selatan sedang memantau risiko penyebaran flu burung di peternakan. Kasus terbaru muncul di Busan.

Dilaporkan Yonhap, Selasa (28/12/2021), kasus flu burung itu berada di peternakan bebek di Busan yang memiliki sekitar 10 ribu ekor bebek.

Tak ada peternakan unggas lain di jarak satu kilometer dari lokasi tersebut.

Pihak berwenang berkata telah mengambil langkah-langkah agar flu burung itu tidak menyebar ke luar peternakan.

Sejak November, Korsel telah mencatat sejumlah kasus flu burung. Penyakit itu bisa sangat menular dan berbahaya di unggas-unggas domestik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jepang Musnahkan 143 Ribu Ayam

ilustrasi ayam. /https://unsplash.com/Thomas Iversen

Pada November lalu, Jepang juga mendeteksi wabah flu burung pertamanya untuk musim dingin 2021, dengan konfirmasi kasus flu burung yang sangat patogen di sebuah peternakan unggas di timur laut Jepang, kata kementerian pertanian hari ini.

“Dengan situasi di Jepang saat ini, kami tidak percaya bahwa ada kemungkinan flu burung ditularkan ke manusia melalui konsumsi daging ayam atau telur,” kata kementerian itu.

Namun, peningkatan jumlah orang di China yang terinfeksi flu burung tahun ini berubah menjadi sumber kekhawatiran di kalangan ahli epidemiologi, terutama saat dunia perlahan pulih dari pandemi COVID-19, seperti dikutip dari Malay Mail, Rabu (10/11).

Totalnya ada 143.000 ayam bertelur sedang dimusnahkan di peternakan di kota Yokote di Prefektur Akita, lalu zona terlarang hingga 10 km dari lokasi itu telah ditetapkan, kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya