Puskesmas di Kepulauan Seribu Minim Ruang Rawat Inap, Begini Tanggapan Menko PMK

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyayangkan kurangnya fasilitas ruang rawat inap di Puskesmas Pulau Tidung yang ada di Kepulauan Seribu.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 29 Des 2021, 08:00 WIB
Wisatawan saat berkunjung ke Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (11/4/2021). Pariwisata Kepulauan Seribu mulai ramai dikunjungi wisatawan setelah beberapa waktu lalu Pemprov DKI membuka kembali seiring menurunnya kasus Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyayangkan kurangnya fasilitas ruang rawat inap di Puskesmas Pulau Tidung yang ada di Kepulauan Seribu.

Dalam kunjungan kerja yang didampingi Bupati Kepulauan Seribu Junaedi pada Senin 27 Desember, Muhadjir menyampaikan bahwa sementara ini hanya ada 2 ruang rawat inap. Sedangkan penduduk yang harus ditangani ada sekitar 5.000 orang.

“Mestinya fasilitas kesehatan di pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu, yang jumlah penduduknya di atas 5 ribu, harus menyediakan ruang rawat inap paling tidak 5 kamar,” kata Muhadjir mengutip keterangan pers Selasa (28/12/2021).

“Sehingga kalau ada yang mengalami masalah kesehatan dan memerlukan perawatan tidak perlu diangkut ke luar pulau apalagi sampai ke darat, ke Jakarta,” tambahnya.

Selain memakan waktu, banyak pasien yang juga akhirnya tidak tertolong. Oleh sebab itu, ia merekomendasikan kepada Bupati Kepulauan Seribu bahwa selain ada RS rujukan di Pulau Pramuka sebaiknya harus disiapkan Puskesmas yang memiliki ruang rawat inap.

Simak Video Berikut Ini


Persoalan Lain

Selain itu, ada sejumlah persoalan yang ditemukan di Kepulauan Seribu, misalnya fasilitas dermaga di Pulau Panggang yang dinilai sudah mengalami kerusakan sangat berat. Tindak lanjutnya, Muhadjir mengatakan akan langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan.

Dari sisi pendidikan, fasilitasnya sudah ada tapi masih menyewa milik yayasan. Hal ini dikira tidak tepat dan perlu penanganan.

“Untuk fasilitas pendidikan Ibtidaiyah Negeri juga di sana sudah ada, tetapi fasilitasnya masih numpang atau nyewa milik yayasan. Ini saya kira tidak tepat.”

“Karena itu saya sudah minta Pak Bupati, seharusnya punya lahan sendiri, tidak menyewa pada pihak ketiga. Mudah-mudahan dengan kunjungan kerja saya ini, nanti paling tidak ada yang bisa kita tindak lanjuti,” katanya.


Sosialisasi Prokes

Selain meninjau berbagai permasalahan, Muhadjir juga melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan (prokes) diantaranya dengan membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Mengingat, pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu ditaksir bakal menjadi tujuan destinasi wisata bagi masyarakat terutama dari Ibu Kota dan sekitarnya.

“Sesuai pesan Bapak Presiden, karena COVID-19 ini belum selesai apalagi ada varian baru yaitu Omicron, yang hari ini saja kenaikan kasusnya sudah ada lebih dari 40 orang, kita harus memiliki kewaspadaan tinggi, karena tingkat penyebaran Omicron ini lebih cepat dari yang sebelumnya,” papar Muhadjir.

Ia mewanti-wanti disiplin prokes harus terus digalakkan sehingga nanti ketika banyak wisatawan berdatangan ke Kepulauan Seribu, masyarakat tidak perlu khawatir karena betul-betul sudah aman dari COVID-19. Apalagi, vaksinasi juga sudah dilakukan dan telah mencapai di atas 60 persen.

“Saya kira ini suatu terobosan yang bagus sehingga Kepulauan Seribu juga tidak akan menjadi episentrum atau pusat penyebaran COVID-19 ke depannya,” tutup Muhadjir.

 


Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular COVID-19

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya