Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan yang menyebut daging McDonald's sangat beracun karena dicuci menggunakan ammonium hidroksida. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa hari lalu.
Salah satu akun mengunggahnya di Facebook. Ia mempostingnya pada 17 Desember 2021.
Baca Juga
Advertisement
Dalam unggahannya terdapat narasi sebagai berikut:
"McDonald's kalah dalam pertarungan hukum dengan chef Jamie Oliver, yang membuktikan bahwa makanan yang mereka jual tidak layak untuk ditelan karena sangat beracun.
Chef Jamie Oliver telah memenangkan pertempuran melawan rantai makanan cepat saji terbesar di dunia. Oliver membuktikan bagaimana burger dibuat. Menurut Oliver, bagian daging yang berlemak "dicuci" dengan hidrogen amoniak dan kemudian digunakan dalam kemasan "kue" daging untuk mengisi burger. Sebelum proses ini, menurut penyaji, daging ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi manusia."
Lalu benarkah postingan yang menyebut daging McDonald's sangat beracun karena dicuci menggunakan ammonium hidroksida?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman resmi McDonald's, mcdonalds.co.id. Di sana terdapat penjelasan dari McDonald's Indonesia terkait postingan tersebut.
"Berita ini tidak benar. Di Indonesia, McDonald’s tidak pernah menggunakan bahan ammonia hydroxide (kadang-kadang disebut juga Special Lean Beef Trimmings, SLBT, atau "pink slime"). McDonald’s Indonesia hanya menggunakan 100 persen daging sapi tanpa ada bahan tambahan."
Selain itu ada juga pernyataan resmi dari McDonald's Corporation terkait postingan itu.
"Di McDonald’s, keamanan pangan telah dan akan terus menjadi prioritas utama. McDonald's USA selalu menggunakan 100 persen daging sapi yang diinspeksi USDA. Saat ini, McDonald's USA tidak menggunakan daging sapi yang diolah dengan amonia dalam hamburger kami. Keputusan untuk menghentikan penggunaannya tidak terkait dengan peristiwa tertentu, melainkan hasil dari upaya kami untuk menyelaraskan standar kami untuk daging sapi di seluruh dunia"
"McDonald's mematuhi persyaratan pemerintah dan peraturan keamanan pangan. Kami juga memiliki langkah-langkah dan standar keamanan pangan sendiri di seluruh rantai pasokan kami untuk membantu memastikan bahwa kami menyajikan makanan yang aman dan berkualitas tinggi kepada pelanggan kami."
Sumber:
https://mcdonalds.co.id/newsroom/media-statement/klarifikasi-mcdonalds-indonesia-terkait-berita-kampanye-james-oliver-pada-tahun-2012
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang menyebut daging McDonald's sangat beracun karena dicuci menggunakan ammonium hidroksida adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.