Aset Kripto Makin Populer, Apa Itu NFT?

NFT kian populer baik di dunia keuangan maupun seni karena koin ini bisa dipertukarkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini aset kripto mulai diakui sejumlah pemerintah dan diterima perusahaan besar secara global. Di sisi lain, bitcoin dan ethereum membantu kemunculan aset digital baru, salah satunya NFT.

Pada paruh pertama 2020, penjualan NFT mencapai 12,1 juta euro. Industri ini menggabungkan teknologi dengan nilai seni meroket pesat mencapai  9,4 miliar euro pada akhir kuartal III 2021.

Lalu apa itu NFT?

Akronim NFT kian populer baik di dunia keuangan maupun seni karena koin ini bisa dipertukarkan. NFT adalah identifikasi unik yang dapat membuktikan kepemilikan barang digital. Aset digital ini membuat karya seni digital dan barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya aset yang dapat diverifikasi yang mudah diperdagangkan di blockchain.

Sebelum kemunculan NFT, seni digital tidak memiliki nilai seperti mahakarya dari Monet atau Picasso. Ini hanya karena digital dapat dengan mudah diduplikasi dengan mengklik tombol, sehingga hampir mustahil untuk membedakan yang asli.

"Ada perangkat lunak yang memindai karya seni. Itu (NFT)  tidak bisa dipalsukan. Sama sekali tidak mungkin. Jika Anda memindai selembar kertas kosong dan selembar kertas kosong lainnya, keduanya berbeda karena perangkat lunak ini akan mengenali perbedaan antara dua lembar kertas kosong,” Jelas Sacha Jafri, dilansir dari laman euronews.next, ditulis Selasa (28/12/2021).

Fenomena popularitas NFT membuat koleksi koin terbatas seperti Cryptopunks, Bored Ape Yacht Club, dan Cool Cats alhasil harganya pun melambung tinggi. Setiap koin hanya tersedia 10 ribu saja. setiap hari 1 ribu NFT terjual. Seperti karya seni tradisional yang ditemukan di pelelangan oleh Christie's atau Sotheby's, semakin langka karya seni tersebut, semakin tinggi harganya.

Baru-baru ini sepertiga sisanya dari 10 ribu koleksi Cryptopunks terjual dengan harga lebih dari 472 juta euro. Karya seni pixelated ini menunjukkan potensi penjualan NFT di masa depan kian gemilang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Alasan Beli NFT

Sebuah truk yang diparkir di luar rumah lelang Christie menampilkan seni digital CryptoPunk non-fungible token (NFT) di papan reklame elektronik pada 11 Mei 2021 di New York City. Dia Dipasupil/Getty Images/AFP

Bagi para investor baru mungkin bertanya-tanya mengapa seseorang melakukan penanaman modal ke sektor mudah terduplikat dengan mudah di ponsel atau laptop. NFT mahal digunakan sebagai gambar profil di akun media sosial guna menunjukkan kekayaan, seperti halnya pebisnis yang memakai jam tangan mahal.

Banyak orang yang membeli NFT menjadi bagian dari komunitas online. Memiliki NFT tertentu dapat memberi Anda akses ke konten eksklusif dan acara langsung.

Investor digital memanfaatkan pasar NFT demi menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan jangka waktu singkat. Model bisnis dari banyak industri sedang dibentuk kembali untuk memasukkan perdagangan NFT.

Sebuah NFT tunggal dapat dibeli dan dijual beberapa kali. Akan tetapi, pembeli harus membayar biaya royalti kepada pemilik atau pencipta asli dengan setiap penjualan. Biaya royalti biasanya sekitar 10 persen.

"Karena kami dapat melacak kisah lengkap token di setiap transfer kepemilikan, para seniman mendapatkan sejumlah uang dari royalti,” tutur salah satu pendiri Jumy Charles Morin.

Apakah keterlibatan dalam NFT berasal dari kepentingan finansial, bergabung dengan komunitas, atau hanya karena kecintaan pada karya seni, masa depan NFT terlihat baik.

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya