Liputan6.com, Jakarta - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2021. Sepanjang 2021, Pendanaan Efek Indonesia telah menyalurkan pendanaan senilai lebih dari Rp 1,25 triliun, atau naik 24 persen jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran pendanaan pada 2020.
“Peningkatan itu tidak terlepas dari pemulihan kondisi ekonomi seiring dengan melandainya pandemi,” kata Direktur Utama PEI, Armand Eugene Richir dalam edukasi wartawan pasar modal, Selasa (28/12/2021).
Advertisement
Rata-rata outstanding harian hingga November 2021 yakni Rp 162,14 miliar. Naik 34,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 130,3 miliar. Posisi outstanding harian PEI juga mencapai rekor all time high pada 6 Desember 2021 dengan posisi pendanaan harian sebesar Rp 199,73 miliar.
Hingga November 2021, total operating revenue PEI mencapai Rp 10,53 miliar yang berasal dari produk pendanaan transaksi margin. Angka itu meningkat 52 persen ibanidngkan peiode yang sama tahun lalau sebesar Rp 6,92 miliar.
Nilai saham jaminan nasabah partisipan juga meningkat menjadi Rp 494,46 miliar hingga akhir November 2021. Naik 55,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 317,11 miliar.
“Namun demikian kami masih harus juga terus melakukan kegiatan marketing untuk dapat meningkatkan transaksi penyaluran pendanaan melalui PEI,” kata Armand.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gandeng 13 Anggota Bursa
Saat ini, PEI telah menjalin kerjasama dengan 13 Anggota Bursa. Tiga di antaranya merupakan Partisipan baru PEI di tahun 2021, yaitu Erdikha Elit Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, dan Surya Fajar Sekuritas.
"Dari penyaluran kami yang sebesar Rp 1 triliun itu, memang partisipan kami baru 4 dari 13 AB yang menggunakannya. Namun kami juga optimis bahwa di tahun-tahun mendatang akan bertambah partisipan yang akan menggunakan pendanaan dari PEI," pungkas Armand.
Advertisement