Buwas Bongkar Pemerintah Belum Bayar Utang Rp 4,5 Triliun ke Bulog

Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebut pemerintah masih memiliki utang sebesar Rp 4,5 triliun yang belum dibayarkan ke Bulog.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2021, 18:23 WIB
Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso menyebut pemerintah masih memiliki utang sebesar Rp 4,5 triliun yang belum dibayarkan ke Bulog.

Utang pemerintah ke Bulog yang tak kunjung dibayarkan karena terganjal peraturan yang perlu lebih dulu diubah.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menuturkan peraturan yang ia sebut tadi berkaitan juga dengan adanya penyaluran bantuan sosial pada saat pandemi Covid-19.

“Ada satu kendala permasalahan, kita upayakan beberapa utang negara di antaranya menyangkut bantuan PPKM, ada beberapa, termasuk bansos rastra yang memang utangnya hampir Rp 4,5 triliun,” kata dia dalam konferensi pers, Selasa (28/12/2021).

Ia menyampaikan, sebetulnya utang ini sudah akan dibayarkan oleh pemerintah. Buwas menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah siap membayar utang tersebut.

Namun, langkah ini masih terganjal aturan dari Kementerian Sosial yang perlu lebih dulu diubah.

"Kita lakukan upaya, karena ada permensos yang diubah, sampai saat ini lewat Menkeu sudah siap bayar. Tapi belum, karena harus ada yang diubah," kata dia.

Sementara itu di sisi lain, guna memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang merupakan penugasan, Bulog juga perlu mengambil sejumlah utang. Sehingga nominal Rp 4,5 triliun itu cukup berarti bagi keadaan keuangan Bulog.

“Tentu efeknya berkaitan dengan bunga, semakin utang tak terbayar, maka semakin besar bunganya, sama dengan CBP, semakin tak digunakan, akan semakin turun kualitasnya, kita harap beras lokal bisa dimanfaatkan,” terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Utang Pokok Bulog

Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pada kesempatan yang sama, Buwas menyampaikan utang pokok Bulog hingga saat ini telah menapai Rp 13 triliun. Maka, ia berharap utang pemerintah senilai hampir Rp 4,5 triliun tadi bisa segera dibayarkan.

“Harusnya segera dibayarkan, kalau tidak (dibayarkan) Bulog rugi, makin lama dibayar bunga semakin bertambah. Utang kita Rp 13 triliun,” katanya.

Dengan begitu, Buwas berharap ada pengaturan regulasi untuk bisa memberikan kepastian, sehingga bisa mengurangi tingkat utang Bulog yang saat ini cukup tinggi.

“Hutang kita ini Rp 13 T, 13 T itu di mana utang kita? Ya itu beras CBP yang 1 juta ton itu, kan berasnya dari utang. Di mana, di kala sudah kita salurkan atas penugasan negara baru dibayarkan. Nah, kita berharap ke depan ada satu kepastian,” kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya