Liputan6.com, Jakarta Mendengar nama Connie Sutedja, mungkin generasi sekarang banyak yang tidak familiar. Meskipun, wajahnya masih kerap menghiasi sejumlah judul sinetron terbaru di Tanah Air.
Namun bagi generasi lawas, nama Connie Sutedja ibarat berlian tersembunyi. Kiprahnya di industri hiburan tak main-main sejak pertama kali berkarier pada tahun 1965.
Nama Connie Sutedja pun sempat meroket pada era 1990-an ketika ia membintangi sebuah iklan yang memiliki slogan "Hebring". Dari situlah Connie sempat mendapat julukan Bu Hebring.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menyimpan Kisah Menarik
Kisah Connie Sutedja di dunia nyata pun menyimpan kisah menarik yang rasanya sayang kalau tak ditelusuri kembali. Selain itu, dedikasinya di dunia akting pun terbilang luar biasa.
Melansir dari berbagai sumber, mari kita telusuri kembali kiprah dan jejak hidup seorang aktris kawakan Connie Sutedja.
Advertisement
Film Pertama
Lahir dengan nama Sukarni bin Sutedja di Tasikmalaya pada 10 November 1944, putri pasangan Sutedja dan Hadijah ini awalnya sudah mengikuti ajang kecantikan sejak usia belia.
Setelah mengikuti ajang Ratu Vespa dan menjadi juara, Connie langsung diajak sineas legendaris Usmar Ismail untuk terlibat dalam film berjudul Anak-Anak Revolusi yang rilis pada 1964.
Connie Sutedja melanjutkan kiprah di dunia akting pada tahun 1965 dalam film Madju Tak Gentar. Film ini dibintangi dan disutradarai mendiang sineas kawakan Turino Djunaedy dan Sri Redjeki. Pada tahun yang sama ia juga bermain di film Langkah-Langkah di Persimpangan.
Main Film Si Pitung dan Peran Utama
Setelah itu, Connie Sutedja dikenal sebagai aktris yang produktif. Di setiap dekade, ia kerap tampil di banyak judul film top pada eranya.
Pada tahun 1970, Connie tampil dalam film Si Pitung yang dibintangi Dicky Zulkarnaen. Tahun berikutnya, ia bermain lagi dalam film Banteng Betawi yang masih mengangkat karakter Si Pitung.
Setelah Banteng Betawi, Connie mendapat lakon utama dalam film Singa Betina dari Marunda yang juga rilis pada 1971. Di sini ia memerankan Mirah, seorang jagoan wanita berstatus janda.
Advertisement
Tampil Bersama Benyamin S. dan Era 1970-an
Tahun 1972, Connie tampil dalam film yang dibintangi Benyamin S. berjudul Benyamin Biang Kerok. Sepanjang era 1970-an, ia kembali dilibatkan bersama Benyamin S. dalam film Benyamin Brengsek, Biang Kerok Beruntung, Ratu Amplop, Benyamin Tukang Ngibul, dan Benyamin Koboi Ngungsi.
Pada era ini, Connie Sutedja juga sempat tampil di film Guna-Guna Istri Muda dan Ali Topan Anak Jalanan yang sempat menyita perhatian masyarakat kala itu.
Era 1980-an dan Film Horor
Sepanjang era 1980-an, banyak film-film yang dibintangi Connie Sutedja. Namun sepanjang dekade ini, nama dan wajahnya dikenal saat ia tampil di serial TVRI berjudul Pondokan.
Pada era ini juga Connie mulai banyak tapil di film-film bergenre horor. Beberapa di antaranya adalah Tumbal Iblis yang rilis pada 1981 dan Nenek Lampir di Rumah Angker yang dirilis pada tahun 1988.
Advertisement
Bu Hebring dan Kiprah Era 1990-an
Memasuki era 1990-an, Connie sempat tampil dalam film Misteri Dari Gunung Merapi II: Titisan Roh Nyai Kembang, Jangan Rengut Cintaku, Penumpas Ajaran Sesat, dan Bujang Jelihin (1991).
Selama era ini, Connie lebih sibuk tampil di layar kaca bersamaan dengan lesunya dunia film layar lebar di Tanah Air. Salah satunya adalah serial komedi Opera Sabun Colek.
Lalu pada pertengahan 1990-an namanya dikenal sebagai Bu Hebring lantaran ia tampil dalam sebuah iklan yang memiliki slogan "Hebring". Penjiwaannya selama tampil di situ membuat slogan "Hebring" melekat sebagai julukannya.
Di era ini juga Connie membentuk grup bernama Golden Girls bersama tiga aktris kawakan yang juga sahabatnya, yaitu Nani Widjaja, Ida Kusumah, dan Rina Hasyim.
Era 2000-an hingga Sekarang
Totalitas Connie Sutedja di dunia akting sangat terasa setelah memasuki abad 21. Sejak era 2000-an hingga saat ini, Connie tetap berdedikasi dengan tampil di beberapa film dan banyak sinetron.
Setelah tampil dalam film Tarzan ke Kota pada 2008, Connie kembali serius terjun di dunia layar kaca. Sejumlah sinetron era 2010-an pernah dimainkannya.
Bahkan bisa dibilang Connie adalah aktris kawakan tujuh dekade lantaran pada 2020 lalu ia masih terlibat dalam sinetron Samudra Cinta dan Indah Pada Waktunya.
Di usianya yang sudah 77 tahun, Connie seperti tak ingin pensiun dari dunia akting. Tampaknya slogan Hebring masih melekat pada dirinya yang masih memiliki stamina cukup di usia senja.
Advertisement
Keluarga dan Lika-Liku Kehidupan
Kehidupan pribadi Connie Sutedja pun terbilang menarik untuk diikuti. Melansir historia.id, Connie yang masa belianya tinggl di pedesaan, mengaku bahwa ia sudah menikah sejak usia yang sangat belia, 17 tahun.
Meskipun sudah dikaruniai anak, Connie akhirnya berpisah dengan suami pertamanya. Ia lalu menikah lagi dengan seorang rektor pada 1983.
Sayangnya pernikahan kedua kembali kandas lantaran adanya perbedaan pandangan dalam hal karier dan rumah tangga. Dari situlah Connie akhirnya memilih untuk setia dengan dunia akting.
Salah satu lika-liku kehidupann Connie yang sempat terekspos adalah ketika ia terseret kasus penipuan pada 2010 silam. Ia ditipu oleh seorang teman yang mengaku sebagai pengusaha. Namun pada akhirnya ia rugi hingga miliaran rupiah.
Kejadian tersebut sempat membuat Connie hendak pensiun berakting. Namun pihak rumah produksi SinemArt berhasil membawanya kembali berakting ke layar kaca hingga sekarang.
Patut Dijadikan Legenda Dunia Film
Meskipun belum diganjar penghargaan bergengsi, Connie Sutedja tetaplah salah satu aktris yang patut mendapat apresiasi berkat dedikasinya di dunia akting.
Sosok aktris kawakan satu ini pun rasanya juga pantas jika di masa depan mendapat julukan sebagai Legenda Dunia Film Tanah Air.
Advertisement