Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengungkap ada ratusan Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah konflik Suriah.
Dimana dari hasil validasi yang dilakukan Satgas Penanggulangan FTF bersama dengan Dirjen Imigrasi, Dirjen Bea Cukai, dan Densus 88 Antiteror Polri tercatat ada 529 orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di zona konflik Suriah.
Advertisement
"Sepanjang tahun 2021, Satgas Penanggulangan FTF telah melakukan validasi sebanyak 529 profil," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar di Kantor BNPT, Jakarta Pusat, Selasa (28/12/2021).
Dari data tersebut, Boy mengatakan jika WNI yang telah tervalidasi itu terdiri dari pria, ratusan wanita hingga anak-anak yang berada di kamp pengungsian. Dimana sampai saat ini mereka masih terus diupayakan kepulangannya.
"Pertama mereka adalah terdiri dari para pria yang menjalani proses hukum. Yang kedua adalah ibu dan anak kalau dilihat dari data yang ada mereka ada di kamp-kamp pengungsian," ujar Boy.
"Jadi anak-anak sendiri, itu berjumlah di bawah 10 tahun itu ada 82, kemudian kalau itu anak lebih usianya 10 tahun, itu ada sekitar 300-an anak. Demikian juga ibunya," lanjutnya.
Boy mengatakan bahwa para WNI yang telah tervalidasi itu turut menempati kamp pengungsian dibawah Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR).
"Jadi mereka itu ada di bawah lembaga internasional seperti UNHCR. Jadi di tengah pandemi itu ini kita akan terus upaya melakukan verifikasi data," ujarnya.
Kendala Akibat Pandemi
Meski demikian, Boy mengatakan bahwa di saat pandemi Covid-19, pihaknya juga alami kendala yang tak mudah dilewati terkait proses validasi. Dimana proses validasi sangatlah penting untuk melakukan verifikasi dan asesmen kepada para WNI di kamp pengungsian.
"Jadi kita berharap dengan kondisi pandemi yang lebih bagus, ini akan membuat kita lebih leluasa melakukan perjalanan di luar negeri. Karena untuk melakukan aktivitas verifikasi, mereka bercampur dengan warga negara lain," katanya.
"Jadi menurut FTF, ini (data pengungsi) itu bisa diangkat 30-40 ribu, di Suriah ini. Jadi kita perlu tentunya memisahkan mana warga negara kita disana," tambahnya.
Lebih lanjut, adapun rekapitulasi WNI terkait FTF yang terlibat konflik di mancanegara antara lain di Suriah dan Irak sebanyak 2.127 orang, Filipina sebanyak 35 orang, dan Afghanistan sebanyak 23 orang.
Disisi lain, bahwa Satgas Penanggulangan FTF juga telah melakukan penjemputan terhadap 13 profil WNI yang dideportasi dari berbagai negara. Diantaranya 3 orang telah dilakukan pemulangan ke daerah asal dan 10 profil lainnya masih menjalani proses Deradikalisasi di RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center) di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka
Advertisement